Rabu 16 May 2018 17:27 WIB

Terduga Teroris di Sumsel dan Riau Sempat Datangi Mako

Dua dari Sumsel dan empat dari Riau sempat mendatangi Mako Brimob ketika kerusuhan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menunjukkan barang bukti bom yang digunakan oleh Para Terduga Teroris saat keterangan pers mengenai kasus teror Bom Surabaya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menunjukkan barang bukti bom yang digunakan oleh Para Terduga Teroris saat keterangan pers mengenai kasus teror Bom Surabaya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, dua terduga teroris yang dibekuk di Sumatera Selatan, Senin (14/5) kemarin, dan penyerang Mapolda Riau pada Rabu (16/5) pagi ini, berkaitan dengan insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok. Dia mengatakan ada dua orang dari Sumsel dan empat dari Riau yang sempat mendatangi Mako Brimob ketika terjadi kerusuhan di rumah tahanan, pekan lalu.

Setyo mengatakan mereka berniat melakukan penyerangan. Namun, dia menjelaskan, ketika sampai di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, para terduga teroris tersebut urung melakukan penyerangan. 

Sebab, kondisi Mako Brimob sudah aman. "Dua pulang ke Sumsel sudah ditangkap. Nah ini empat ke pekanbaru melakukan penyerangan ke Mapolda Riau, kami patahkan," ucap Setyo di Markas Besar Polri, Rabu, (16/5).

photo
Penjagaan ketat di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. (Republika/Rahma Sulistya)

Setyo mengatakan polisi mengindentifikasi mereka sebagai bagian dari kelompok Wawan Kurniawan.  Wawan Kurniawan merupakan sosok yang disebut oleh polisi sebagai provokator dalam kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua. 

Kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob berawal dari makanan kiriman Wawan yang tidak sampai ke tangannya. Wawan pun memprovokasi kericuhan berujung penyanderaan. Lima polisi dan satu orang narapidana terorisme meninggal dalam insiden ini.

Dua terduga teroris kemudian dikejar dan ditangkap di Sumatra Selatan pada Senin (14/5) malam. "Inisialnya H alias Abdurrahman, yang kedua, Hengki alias Abu Ansor," ujar Setyo.

photo
Petugas kepolisian memeriksa mobil minibus yang digunakan pelaku teror untuk menyerang Polda Riau, di Pekanbaru, Riau, Rabu (16/5). (Antara/Rony Muharrman)

Empat orang lainnya mencoba menyerang Mapolda Riau, pagi ini. Empat orang menyerang dengan samurai atau sajam yang mengakibatkan dua anggota luka. 

Kemudian, sekelompok orang tidak dikenal tersebut dilumpuhkan dengan tembakan, empat tewas yakni Mursalim, Adi Sufiyan, Suwardi dan Daud. Satu lainnya kabur dengan mobil. 

Satu pelaku yang kabur sempat menabrak seorang personel kepolisian, yakni Ipda Auzar. Auzar pun tewas setelah dilarikan ke RS Bhayangkara. Pelaku pengguna mobil tersebut kini sudah dibekuk oleh pihak kepolisian. Semua anggota tersebut berbaiat ke ISIS.

photo
Suasana pemakaman korban teror di Mapolda Riau, Ipda Auzar, yang dipimpin Wakapolri Komjen Syafrudin. (dok Mabes Polri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement