Selasa 15 May 2018 23:01 WIB

Mobil Jihandak Disiagakan di Dekat Rumah Terduga Teroris

Tim Gegana berada di rumah terduga teroris di Surabaya pada Selasa malam.

Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mobil penjinak bahan peledak (jihandak) milik Tim Gegana Polda Jawa Timur (Jatim) disiagakan di sekitar rumah terduga teroris di Jalan Sikatan IV kawasan Manukan Surabaya, Selasa (15/5) malam. Pantauan di lokasi kejadian, sekitar pukul 20.00 WIB, mobil jihandak yang biasa digunakan untuk meledakkan bom atau bahan peledak.

"Minggir-minggir, mobil Gegana lewat. Hati-hati kakinya," ucap petugas meminta warga yang bergerombol di perkampungan yang lebarnya tidak lebih dari tiga meter tersebut.

Berdasarkan keterangan di lapangan, mobil jihandak akan digunakan untuk meledakkan bahan peledak atau bom yang diduga ditemukan di tempat tinggal terduga teroris. Sebelumnya, terdengar suara tembakan petugas kepolisian untuk mengamankan terduga teroris di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya Selasa petang.

Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera di Surabaya, membenarkan adanya penegakan hukum yang dilakukan terhadap terduga teroris itu. "Tembakan ini dikarenakan pelaku melawan petugas dan membahayakan petugas sehingga penindakan itu dilakukan," katanya.

Pada Selasa siang, Densus 88 dan Gegana memusnahkan 54 bom pipa milik terduga teroris pelaku pengeboman Mapolrestabes Kota Surabaya. Puluhan bom itu di lahan kosong milik Pemerintah Kota Surabaya di Medokan Sawah Timur, Rungkut, Surabaya, Selasa (15/5).

"Jumlahnya 54 pipa. Itu terdiri atas 27 kontainer plastik yang masing-masing kontainer berisi dua bom," kata Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan saat menyaksikan peledakan bom pipa di Medokan Sawah, Selasa.

Menurut dia, 54 bom pipa tersebut di rumah kontrakan terduga teroris, Tri Murtiono yang meninggal saat meledakkan bom di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5). Saat ditanya daya ledak bom pipa tersebut, Kapolrestabes Surabaya enggan menjawabnya.

"Ada sejumlah bom yang siap diledakkan. Kita sudah melakukan disposal (dimusnahkan dengan cara diledakkan)," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement