Selasa 15 May 2018 18:55 WIB

Baku Tembak Densus 88-Terduga Teroris, Satu Tewas

Belum diketahui identitas korban tewas yang tiba di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Polisi bersenjata senapan laras panjang melakukan penjagaan saat penggerebekan rumah terduga teroris di Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Polisi bersenjata senapan laras panjang melakukan penjagaan saat penggerebekan rumah terduga teroris di Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Baku tembak antara Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan terduga teroris terjadi di Surabaya, Selasa (15/5) sore. Baku tembak yang terjadi di Jalan Sikatan, Manukan Kulon, itu menewaskan satu orang.

Jenazah korban baku tembak sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim pada Selasa (15/5) sekitar pukul 18.20 WIB. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi terkait identitas korban baku tembak tersebut.

Saat tiba di RS Bhayangkara, jenazah terduga teroris korban baku tembak tersebut bahkan tidak dibawa menggunakan ambulans. Jenazah tersebut dibawa menggunakan mobil berpelat hitam.

Saat ini, penjagaan di depan RS Bhayangkara diperketat dengan adanya aparat kepolisian bersenjata.

Sebelumnya, Kabis Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera membenarkan adanya baku tembak antara terduga teroris dan anggota Densus 88. "Iya memang benar ada baku tembak (antara terduga teroris dan Densus 88 di Surabaya)," kata Frans saat dikonfirmasi di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (15/5).

Fran menjelaskan, baku tembak terjadi karena terduga teroris melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Perlawanan yang diberikan juga dirasanya bakal membahayakan petugas yang berupaya mengamankan terduga teroris.

"Tembak-tembakan ini dikarenakan pelaku melawan petugas dan membahayakan petugas sehingga penindakan itu dilakukan," katanya.

Barung mengatakan, penembakan itu dilakukan kepada seorang lelaki berumur sekitar 39 tahun. "Untuk lengkapnya akan kami sampaikan berikutnya," ucapnya.

Tiga gereja di Surabaya mengalami pengeboman pada Ahad (13/5). Lalu, Mapolrestabes Surabaya juga dibom pada Senin (14/5).

Pada malam harinya, sebuah rusun di Wonocolo, Sidoarjo, juga meledak. Total yang meninggal dalam insiden itu sejauh ini adalah 25 orang, 13 pelaku, sedangkan 12 lainnya aparat dan warga sipil. Densus 88 hingga kini terus melancarkan operasi pengejaran terhadap terduga teroris pascateror bom itu.

Berikut video pernyataan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan pemberantasan terorisme hingga ke akarnya:

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement