Selasa 15 May 2018 17:43 WIB

Polisi Sita Sekarung Komponen dan Bahan Peledak Siap Rakit

Hingga hari ini, Densus 88 Antiteror masih terus melancarkan operasi penggerebekan.

Rep: Arif Satrio Nugroho, Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Polisi bersenjata senapan laras panjang melakukan penjagaan saat penggerebekan rumah terduga teroris di Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Polisi bersenjata senapan laras panjang melakukan penjagaan saat penggerebekan rumah terduga teroris di Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto memaparkan sejumlah bahan peledak dan sejumlah bom rakitan yang diamankan pascateror bom yang terjadi di Surabaya pada Ahad (13/5) hingga Senin (15/5). Hingga hari ini, Densus 88 Antiteror masih terus melancarkan operasi penggerebekan di berbagai daerah.

"Banyak, karena masih ada yang komponen-komponen. Yang sudah siap edar," ujar Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (15/5).

Sejumlah bahan yang disita di antaranya adalah bahan bom pipa, bahan kimia Kalium Nitrat (KNO), botol-botol yang diamankan, botol yang dibuat semacam granat lontar, pipa, kabel-kabel dan detonator rakitan. Barang-barang tersebut disita dari sejumlah tersangka pelaku bom maupun yang ditangkap usai teror Surabaya terjadi. Barang-barang tersebut diamankan dari tersangka Dita, Anton, Abu Haidar alias Widodo, ASW dan TN.

photo
Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).

Kendati demikian, Setyo tidak bisa memerinci jumlah spesifik bahan peledak yang disita. Begitu pula bom rakitan siap ledak yang siap diledakkan, Setyo mengaku, belum mendatanya secara rinci. Sejumlah bahan bahkan ada yang dinetralisasi.

"Kami tidak bisa mengatakan satu dua ada komponen yang siap dirakit. Keterangan teman di lapangan ada sekarung yang siap dirakit. Yang sudah jadi ada yang diamankan dan ada di-disposal," kata Setyo.

Tiga gereja di Surabaya mengalami pengeboman pada Ahad (13/5). Lalu Mapolrestabes Surabaya juga dibom pada Senin (14/5). Malam harinya sebuah Rusun di Wonocolo, Sidoarjo juga meledak. Total yang meninggal dalam insiden itu sejauh ini adalah 25 orang, 13 pelaku dan 12 lainnya aparat dan warga sipil.

photo
Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).

Dalam pengembangan, polisi menangkap 13 orang di wilayah Jawa Timur. Dua di antaranya ditembak mati. Polisi juga menangkap dua pelaku di Sumatra Selatan.

Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, Senin (14/5) mengungkapkan, adanya tambahan penangkapan terduga teroris dari luar wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Frans menjelaskan, tambahan terduga teroris berjumlah empat orang.

Rinciannya, dua orang ditangkap di Kabupaten Malang, satu orang di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dan satu orang di Surabaya. "Jadi, total yang sudah kami lakukan penangkapan ini adalah berjumlah 13 orang," kata Frans di Mapolda Jatim, Selasa (15/5).

Frans menyebutkan sebelumnya, jumlah terduga teroris yang ditangkap oleh polisi sebanyak sembilan orang. "Ini di luar daripada mereka-mereka yang sudah ditembak mati yang berjumlah empat orang," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement