Selasa 15 May 2018 16:02 WIB

Sejumlah Negara Terbitkan Travel Advice ke Indonesia

WNA di Surabaya diminta tetap waspada dan menghindari keramaian.

 Polisi menutup jalan di depan Polrestabes Surabaya, setelah terjadi ledakan di pintu masuk Polrestabes Surabaya, Senin (14/5).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Polisi menutup jalan di depan Polrestabes Surabaya, setelah terjadi ledakan di pintu masuk Polrestabes Surabaya, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advice bagi warganya yang berada di Indonesia terkait serangan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, akhir pekan lalu. Saran perjalanan tersebut datang dari Inggris, Amerika Serikat (AS), Singapura, dan Australia.

Menurut pantauan di laman resmi kedutaan besar sejumlah negara di Indonesia, Jakarta, Selasa (15/5), Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Indonesia menyarankan bagi warga negaranya untuk terus memantau media lokal terkait pembaruan informasi serangan teror tersebut. Warga Inggris yang berada di area Surabaya diharapkan berhati-hati dan mengikuti saran dari otoritas lokal. Pihaknya mengatakan, serangan semacam itu menargetkan tempat-tempat umum dan ramai.

Sementara itu, Kedubes Singapura di Indonesia menyarankan warga Singapura yang bepergian ke atau sudah di Surabaya untuk berhati-hati. Warga Singapura diharapkan tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keselamatan pribadi.

"Anda juga harus memperhatikan instruksi dari pemerintah setempat, dan pantau terus berita lokal," demikian pernyataan dalam saran perjalanan di laman resmi  Kedubes Singapura.

Demikian pula dengan Kedubes Amerika Serikat di Indonesia. Pihaknya menyarankan warga negaranya untuk mengikuti langkah-langkah sebagai berikut, yaitu carilah tempat berlindung yang aman, tinjau rencana keamanan pribadi, pantau media lokal untuk pembaruan, dan sadarilah lingkungan sekitar.

Pihaknya juga menginformasikan bahwa operasi dari pihak kepolisian Indonesia melawan teroris sedang berlangsung. Pemerintah AS prihatin atas kejadian tersebut.

"Teroris mungkin menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, lokasi wisata, pusat transportasi, dan tempat umum lainnya," demikian pernyataan di laman resmi Kedubes AS.

Sama halnya dengan yang lain, Kedubes Australia di Indonesia juga mengimbau warganya untuk berhati-hati karena ancaman serangan teror yang terjadi baru-baru ini. "Perhatikan keamanan pribadi Anda setiap saat dan pantau media untuk informasi terbaru tentang risiko keselamatan atau keamanan."

Pihaknya juga menginformasikan bahwa otoritas Indonesia terus menangkap teroris dalam tahap lanjutan dari perencanaan serangan. "Sangat waspada di tempat-tempat ibadah dan selama periode liburan yang signifikan," demikian lanjutan imbauan itu.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut travel advice (imbauan perjalanan) yang dikeluarkan oleh beberapa negara untuk warganya setelah peristiwa pengeboman di beberapa titik di Indonesia bukan berarti larangan berkunjung. Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa travel advice yang dikeluarkan oleh beberapa negara (Inggris, Australia, AS, Cina, Hong Kong, Singapura, dan Irlandia) ke Indonesia bukan berarti sebagai travel warning atau larangan berkunjung.

"Kemenpar sangat menghargai dan memandang hal tersebut sebagai sebuah kewajiban negara untuk melindungi warganya yang berada di negara lain, bukan sebagai larangan berkunjung," kata Guntur. Ia menambahkan, hingga saat ini tim MKK (Manajemen Krisis Kepariwisataan) telah dan akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan semua pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement