REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Tim Penjinak Bahan Peladak (Jihandak) dari Brimob Polda Jawa Timur (Jatim) tiba sekitar pukul 16.30 WIB di lokasi penemuan benda yang dicurigai bom di Masjid Muhajirin, Desa Ambat, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (14/5) sore. Personel pasukan khusus yang berjumlah sekitar 20 orang itu, selanjutnya melakukan berbagai persiapan.
Seorang di antara mereka langsung mengenakan pakaian antibom, sedangkan personel lainnya melakukan penjagaan di sekitar lokasi masjid. Warga dan wartawan yang hendak mengambil gambar kegiatan dilarang mendekat, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo memantau secara langsung di tempat kejadian perkara dan sesekali memberikan instruksi agar masyarakat tidak mendekat ke sekitar masjid. Benda-benda mencurigakan di emperan Masjid Muhajirin Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang dicurigai bom itu, ditemukan warga saat hendak shalat di masjid itu.
Warga selanjutnya melaporkan kepada takmir masjid dan takmir melaporkan ke Polsek Tlanakan, Pamekasan. Warga curiga atas benda-benda itu karena tali pengikat di kardus tersebut terlihat seperti kabel.
"Tidak mungkin, kalau kardus ini milik warga yang hendak bepergian lalu tertinggal di sini, karena ada tali seperti kabel. Makanya warga langsung melapor polsek," ujar warga setempat, Syaiful.
Masjid Muhajirin Dusun Laok Saba, Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, tempat ditemukan benda mencurigakan itu, terletak di jalur utama penghubungan Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang, yakni di kilometer 12 ke arah selatan Kota Pamekasan. Selama ini, masjid tersebut memang sering menjadi tempat kegiatan petugas polisi, seperti saat musim arus mudik dan arus balik Lebaran.
Benda mencurigakan juga ditemukan di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, pada Senin (14/5). Sebuah kardus milik salah seorang penumpang, tertinggal di salah satu gerai makanan yang berada di kompleks bandara ini.
Kardus yang ternyata berisi spare part tersebut sempat dikira barang yang membahayakan. Sehingga, petugas polisi bandara ini harus turun tangan untuk melokalisasi dan memeriksa kardus tersebut.
Pihak Bandara Internasional Ahmad Yani yang dikonfirmasi membenarkan perihal ini. Bahkan, aparat kepolisian sempat memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi.
"Namun, kardus tersebut ternyata milik salah seorang penumpang yang tertinggal dan sudah diambil pemiliknya," kata Kepala Operasional dan Pelayanan Bandara Internasional Ahmad Yani, Agus Sina.