REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Ketua Persatuan Gereja Wilayah Indonesia (PGWI) Provinsi Jambi, Pdt Tampak Hutagaol MTh minta semua umat kristiani di daerah itu untuk tetap tenang menyikapi aksi teror di Surabaya, Jawa Timur. Ia juga meminta umat tidak mudah terprovokasi dan mempercayakan semua keamanan dan kenyamanan pada pemerintah dan pihak berwajib.
"Jangan terprovokasi, aksi teror itu masalah sosial. Tetap tenang dan percayakan semuanya kepada aparat keamanan dan pemerintah," ujarnya saat dihubungi Antara di Jambi, Senin (14/5).
Pdt Tampak Hutagaol juga mengimbau umat nasrani dan kristiani di Jambi bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah kedamaian. Itu disampaikannya kepada semua pimpinan gereja di seluruh Jambi.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat jangan takut atas aksi teror itu dan selalu tanamkan rasa persaudaraan antarsesama. "Kuatkan persaudaraan, ciptakan situasi perdamaian," katanya menambahkan.
Seperti diketahui, teror bom di Surabaya terjadi di tiga gereja yakni Gereja Maria Tak Tercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Kepolisian Jawa Timur telah mengumumkan data sementara korban meninggal sebanyak 14 orang dan 42 orang korban luka yang kini masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Surabaya. Kemudian pada Ahad malam terjadi ledakan di rumah susun Sidoarjo, Kepolisian merilis data sementara korban meninggal sebanyak tiga orang.
Terakhir ledakan bom terjadi di gerbang Mapolres Surabaya, Senin pukul 08.50 WIB dan kepolisian belum merilis korban dari aksi teror tersebut karena masih olah TKP.