REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) masih 'merajai' hasil survei terkait calon presiden (capres) 2019. Berdasarkan survei yang dilakukan Political Communication (PolcoMM) Institute, elektabilitas Jokowi masih merupakan yang tertinggi dengan 44,83 persen. Sementara itu rival terdekatnya, Prabowo Subianto menempati urutan kedua dengan perolehan elektabilitas sebesar 31,57 persen.
"Pilihan pemilih kategori ini menjawab secara langsung (Top of Mind) ketika ditanya siapa capres yang dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini," kata Direktur PolcoMM Institute Heri Budianto di Kawasan Menteng, Ahad (13/5).
Heri menambahkan nama-nama lain yang muncul antara lain mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 8,42 persen, Gubernur DKI Jakarta sebesar 3,08 persen, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan 2,92 persen, dan AHY sebesar 2,58 persen.
Selain itu, Heri menjelaskan tiga dari sembilan politikus PKS yang masuk ke dalam bursa capres/cawapres juga masuk ke dalam survei PolcoMM Institute, diantaranya politikus PKS Anis Matta sebesar 0,75 persen, Presiden PKS Sohibul Iman sebesar 0,58 persen, lalu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh 0,25 persen. Sedangkan 0,42 persen responden tidak menjawab.
Sementara itu, ketika responden ditanya mengenai siapa calon presiden yang akan dipilih jika pilpres dilaksanakan pada 2019, Jokowi memperoleh 36,42 persen, disusul Prabowo dengan 27,17 persen, dan Gatot Nurmantyo sebesar 4,92 persen.
Dalam survei kali ini PolcoMM menggunakan metode pemilihan responden dengan pertimbangan tertentu yakni pemilih pemula dan pemilih muda usia 17 - 40 tahun. Sebanyak 1200 responden di 34 provinsi dilibatkan dalam survei ini. Survei dilakukan dengan wawancara langsung tatap muka pada 3-6 Mei 2018 lalu.