REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga Surabaya, Jawa Timur membuat simbol perlawanan di dunia maya terhadap teroris yang meledakkan bom di tiga gereja pada Ahad (13/5). Tanda pagar (hastag) #SuraboyoWani ramai digunakan di media sosial.
Hastag lainnya, seperti #Surabayaaman, #Kamitidaktakut, #SurabayaMelawan hingga #TerorisJancuk juga meramaikan jagad Twitter, Instagram, dan Facebook. Salah satu pengguna media sosial, Aris Ernanto melalui akun Twitter-nya @Arisern mengatakan, pengeboman di Surabaya dipastikan dilakukan oleh orang tidak beragama, karena orang yang beragama selalu menyebarkan kedamaian, dan turut berduka cita atas peristiwa. Ia mengakhiri postingannya dengan #SuroboyoWani.
Sementara itu, di Instagram, tagar #SurabayaWani sudah mencapai 1.056 kiriman. Salah satu pengguna Instagram, @anisfauzi480 yang mengatakan bahwa agama tidak mengajarkan kita membunuh saudara sendiri, yang ditutup dengan #SurabayaWani, #surabayatidaktakutteroris, dan #prayforsurabaya.
Organisasi kemasyarakat (ormas), pengusaha, masyarakat hingga akademisi setempat juga telah menyuarakan kecamannya atas serangan bom di tiga gereja. Rektor ITS, Prof Joni Hermana, mengatakan sebagai bagian dari masyarakat akademik, pihaknya menyesalkan dan mengutuk keras segala bentuk tindakan teror, apapun motifnya karena hal itu bertentangan dengan ajaran agama manapun.
"Mari kita bersama-sama mendukung penuh segala upaya aparat keamanan dalam mengusut secara cepat dan mengambil tindakan pencegahan dengan tidak menyebarkan foto maupun gambar apapun yang berkaitan dengan korban, karena hal itu akan menjadi bentuk kampanye dari upaya-upaya tindakan para teroris tersebut," ujarnya.
Ia meminta, masyarakat Surabaya dan Jatim untuk menggalang solidaritas seluruh warga melalui berbagai cara. Ia mengingatkan kemerdekaan bangsa telah dibangun oleh perjuangan kepahlawanan Arek-Arek Suroboyo.
"Jangan biarkan Surabaya dicederai dan dijajah kembali oleh kepentingan kelompok tertentu yang ingin memecah-belah bangsa. Mari kita galang solidaritas seluruh masyarakat Surabaya bahwa kita tidak takut terorisme," katanya, dalam keterangan persnya.