Ahad 13 May 2018 11:20 WIB

Dirjen Bimas Katolik: Doakan Korban dan Pelaku Bom Gereja

Umat Katolik diminta tenang dan tidak terprovokasi kasus bom gereja di Surabaya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pecahan kaca di Gereja Santa Maria akibat serangan bom, Ahad (13/5).
Foto: Trisnadi/AP
Pecahan kaca di Gereja Santa Maria akibat serangan bom, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Terjadi ledakan bom di sejumlah gereja di Surabaya pada Ahad (13/5). Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Eusabius Binsasi menyesalkan kejadian tersebut dan menyatakan berduka sedalam-dalamnya kepada korban ledakan baik yang meninggal maupun yang terluka.

"Semoga korban meninggal diampuni dosa-dosanya dan mendapat keselamatan kekal atas jiwanya dan kepada korban yang terluka semoga segera pulih, kepada keluarga korban semoga tabah dan tetap teguh dalam iman," kata Eusabius melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/5).

Eusabius mengimbau kepada seluruh umat Katolik di manapun berada untuk tetap tenang dan menahan diri agar tidak terprovokasi oleh kejadian yang sangat melukai hati umat ini. Mengimbau tidak takut, tetapi terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman terorisme dan membantu kerja aparat keamanan dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan di sekelilingnya.

Ia menyampaikan, mengimbau tetap menjaga persatuan, merawat kebhinnekaan dan teguh mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Mengimbau menjadi duta perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Mengimbau mendoakan keamanan bangsa dalam intensi-intensi pribadi dan lingkungan.

"(Mengimbau) mendoakan korban, baik yang meninggal maupun yang terluka, (mengimbau) mendoakan dan mengampuni pelaku sebagaimana ajaran kasih yang diajarkan Yesus Kristus," ujarnya.

Eusabius mengatakan, semoga peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi. Kepada aparat keamanan kiranya dapat bekerja keras dan cepat mengungkap peristiwa tersebut. Untuk menjamin keamanan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai aktivitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement