REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilu Presiden 2019 sudah hampir di depan mata, sejumlah nama besar pun mulai digadang-gadang untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019. Pengamat politik ekonomi Indonesia Ichsanuddin Noorsy mengatakan ada tujuh kriteria yang harus dipenuhi jika ingin jadi pendamping Jokowi.
Kriteria pertama, yaitu Jokowi harus mencari cawapres yang diterima oleh kalangan Islam, baik dari kalangan Islam moderat maupun dari kalangan Islam garis keras.
“Kriteria kedua harus mampu memajukan perekonomian, karena situasi perekonomian yang makin lama makin tak menentu,” kata Ichsanuddin, dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (11/5).
Ketiga, pendamping Jokowi harus mampu mengendalikan partai-partai yang ada di DPR dan bertindak sebagai negarawan. “Sekarang sedang defisit negarawan, Jokowi harus mencari tokoh negarawan,” tuturnya.
Keempat, menurutnya cawapres Jokowi harus bisa merangkul kaum minoritas. Kelima, cawapres Jokowi tidak boleh menjadi boneka negara manapun. “Dia tidak boleh menjadi kepentingan perpanjangan tangan negara manapun,’ tambahnya.
Selanjutnya, kriteria keenam, cawapres Jokowi harus bisa memajukan Indonesia dari segi pendidikan guna peningkatan kualitas SDM Indonesia. Ketujuh, cawapres Jokowi harus mampu mengangkat keterpurukan Indonesia dari segi sosial, ekonomi dan politik.
Saat ditanya siapa yang cocok menjadi cawapres Jokowi, ia membandingkan dua tokoh Islam yaitu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Mahfud MD. “Cak Imin diterima di kalangan agama tertentu, apakah Mahfud MD diterima kalangan agama tertentu, kan enggak,” ujarnya.