Kamis 10 May 2018 13:52 WIB

Jokowi Tegaskan Rakyat dan Negara tak Takut pada Terorisme

155 napi terorisme menyerahkan diri pada Kamis pagi usai rusuh di Mako Brimob.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers terkait peristiwa di Rutan cabang Salemba, Kelapa Dua, Depok. Ia didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto, KaBIN Budi Gunawan,  Wakapolri Syafruddin, Menkopolhukam Wiranto, Kepala BNPT Suhardi Alius, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers terkait peristiwa di Rutan cabang Salemba, Kelapa Dua, Depok. Ia didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto, KaBIN Budi Gunawan, Wakapolri Syafruddin, Menkopolhukam Wiranto, Kepala BNPT Suhardi Alius, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan rakyat dan negara tak akan pernah takut terhadap tindakan para terorisme. Pemerintah pun, kata dia, juga tidak akan memberikan peluang sedikitpun pada setiap tindakan terorisme dan upaya-upaya untuk mengganggu keamanan negara.

"Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan peluang sedikitpun pada terorisme dan upaya-upaya yang mengganggu keamanan negara," ujar Jokowi melalui keterangan persnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).

Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh aparat yang bertugas dan terlibat dalam pemulihan keamanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok hingga berakhirnya drama penyanderaan aparat keamanan oleh narapidana. Operasi pembebasan sandera di Mako Brimob berakhir pada Kamis pagi pukul 07.15 WIB.

"Saya telah mendapatkan laporan langsung dari Menkopolhukam, Wakapolri, Panglima TNI dan KaBIN terkait dengan upaya pengalihan situasi dan pemulihan keamanan di Mako Brimob yang telah selesai dengan cara-cara yang baik," kata Presiden.

Dalam bentrokan ini, sebanyak enam orang meninggal dunia. Di antaranya yakni lima anggota Polri dan satu narapidana teroris. Menurut Menkopolhukam Wiranto, terdapat 155 tahanan di Rumah Tahanan Cabang Salemba tersebut. Saat aparat melakukan operasi, 145 tahanan keluar satu per satu.

Para tahanan, dikatakan Wiranto, telah merampas kurang lebih 30 pucuk senjata dari petugas keamanan. Bentrokan pun telah berakhir, dengan 10 tahanan teroris yang melakukan penyanderaan telah menyerahkan diri tanpa syarat.

Dalam konferensi pers ini, Presiden tampak didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Wakapolri Komjen Syafruddin, Menkopolhukam Wiranto, Kepala BNPT Suhardi Alius. Terlihat juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement