Kamis 10 May 2018 13:46 WIB

Wartawan Belum Diperbolehkan Meliput ke Blok Tahanan Napiter

Polisi masih mengumpulkan sejumlah barang bukti insiden di Mako Brimob

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah petugas Brimob berjaga pasca kericuhan yang terjadi di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas Brimob berjaga pasca kericuhan yang terjadi di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK –  Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Muhammad Iqbal mengatakan pihak kepolisian saat ini tengah mengumpulkan barang bukti dan melakukan pengolahan tempat kejadian perkara (TKP) pada blok-blok tahanan tempat terjadinya insiden kerusuhan napi terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Dia menyebut, beberapa senjata api dan belahan kaca yang akan dikumpulkan untuk dijadikan barang bukti.

“Ada banyak senjata api maupun beberapa belahan kaca yang diduga merupakan alat kejahatan yang dilakukan napiter kepada rekan kami yang gugur dan luka. Barang bukti itu sedang dicari dan distrelilasikan karena ada beberapa senjata laras panjang,” ungkap Iqbal saat memberikan penjelasan di konferensi pers di Mako Brimob, Kamis (10/5).

Oleh sebab itu, kata Iqbal, pihaknya tak bisa mengajak wartawan untuk dapat meliput blok-blok yang menjadi TKP tersebut. Menurutnya, pengolahan TKP dan pengumpulan bukti akan memakan waktu yang cukup lama.

“Mohon maaf karena alasan keselamatan, ini akan dilakukan waktu sekarang ini bisa sampai malam. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata dia.

Dia juga menyebut saat ini kondisi pengamanan di Mako Brimob telah dikendurkan. Ia menuturkan, jalan raya yang berada di depan Mako Brimob akan dibuka kembali, mengingat operasi penanggulangan teroris telah selesai.

“Pengamanan di Mako Brimob sudah dikendurkan sedikit. Misalnya jalan raya didepan sudah mulai dibuka. Tetapi, mungkin bisa ditutup lagi jika situasi menghendaki,” tutur Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement