Kamis 10 May 2018 10:39 WIB

Lagi, Korban dari Mako Brimob Tiba di IGD RS Polri

Pasien tersebut dilarikan ke ruang IGD dan keluar pukul 10.10 WIB

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas keamanan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur memasang garis polisi di jalan masuk kamar jenazah, Kamis (10/5).
Foto: Inas Widyanuratikah
Petugas keamanan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur memasang garis polisi di jalan masuk kamar jenazah, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua mobil ambulans tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (10/5) sekitar pukul 09.30 WIB. Ambulans milik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia tersebut menurunkan seorang pasien diduga salah satu korban kerusuhan di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Pasien tersebut turun dengan menggunakan kursi roda menggunakan selimut dan masker. Pasien tersebut adalah seorang laki-laki. Akan tetapi, belum diketahui pasti pasien tersebut adalah narapidana atau anggota kepolisian.

Pasien kemudian dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan keluar dari tempat tersebut sekitar pukul 10.10 WIB. Selama pasien berada di dalam IGD pintu ruangan tersebut juga dipasangi garis polisi hingga akhirnya pasien tersebut keluar dan dibawa ke ruang perawatan.

Sebelumnya, sempat beredar kabar sandera terakhir yang kini telah dibebaskan Brigadir Iwan Sarjana dilarikan ke RS Polri Kramat Jati,l. Namun, pantauan Republika.co.id sejak pukul 07.00 WIB pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan apakah Brigadir Iwan telah tiba di tempat atau belum.

Saat ini, di RS Polri Kramat Jati dipasang banyak garis polisi. Tadinya, hanya di area sekitar kamar jenazah yang dipasang garis polisi, namun sekarang jalan menuju lokasi kamar jenazah juga disterilkan.

Sementara itu,Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di Rumah Tahan Salemba cabang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (10/5) pagi.

"Operasi penanggulangan pembebasan sandera sudah selesai aman dan terkendali dan seluruh napi teroris sejumlah 156 menyerahkan diri," ujar Syafruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement