REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, tak perlu saling menyalahkan terkait dengan kejadian kerusuhan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok. Justru sebaliknya, ia meminta agar segala pihak bersatu untuk melawan aksi terorisme.
"Hikmah dari masalah ini, tak perlu kita saling menyalahkan, tapi jadi pelajaran bagi kita untuk kita waspada lagi," ujar Wiranto dalam jumpa pers di Mako Brimob, Depok, Kamis (10/5).
Wiranto menyebutkan, seluruh elemen bangsa harus lebih bersatu padu lagi dalam melawan aksi terorisme dan radikalisme. Aksi yang menurutnya kemungkinan masih berusaha mengganggu Indonesia sebagai bangsa dan negara.
Indonesia, kata dia, sudah mendapatkan satu posisi terhormat dalam kerja sama antarnegara dalam melawan terorisme maupun radikalisme. Wiranto menerangkan, Indonesia telah berkali-kali menjelaskan kepada negara lain bagaimana melakukan langkah-langkah melawan terorisme dan radikalisme.
"Berkali-kali kita dapat undangan baik bilateral, multilateral, (untuk) menjelaskan bagaimana Indonesia bisa melakukan langkah-langkah itu," tuturnya.
Pagi ini, kerusuhan yang terjadi di Rumah tahanan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, berhasil dipadamkan. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di sana.
"Operasi penanggulangan pembebasan sandera sudah selesai aman dan terkendali dan seluruh napi teroris sejumlah 156 menyerahkan diri," ujar Syafruddin.