Senin 07 May 2018 18:57 WIB

Menkominfo: Ada Niat Baik Facebook, Tapi Belum Cukup

Kebocoran data pengguna Facebook secara global sudah menjadi isu besar.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara (kiri) dan Wakil Presiden Kebijakan Publik Facebook untuk Asia Pasifik Simon Milner ketika memberikan keterangan pers di depan Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (7/5).
Foto: Gumanti Awaliyah / Republika
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara (kiri) dan Wakil Presiden Kebijakan Publik Facebook untuk Asia Pasifik Simon Milner ketika memberikan keterangan pers di depan Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan kedatangan perwakilan Facebook untuk memberikan penjelasan mengenai penyalahgunaan data oleh pihak ketiga belum menyelesaikan masalah. Facebook pun belum bisa menyerahkan hasil investigasi kebocoran data kepada pemerintah.

"Niat baik Facebook datang hari ini saya apresiasi, tetapi itu tidak cukup atau belum cukup dalam menyelesaikan masalah. Iya dong, itu kan buat Indonesia," kata Rudiantara di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (7/5).

Ia menilai, upaya Facebook memberikan keterangan terbaru kepada dirinya menunjukkan adanya keinginan yang baik, tetapi belum cukup. Apalagi dalam pertemuan itu, Facebook tidak dapat memberikan waktu pasti keluarnya hasil audit pihak ketiga yang bekerja sama dengan media sosial terbesar itu.

Rudiantara pun meminta Facebook untuk meningkatkan kepatuhannya menutup konten yang diminta Kominfo karena melanggar undang-undang, meski telah naik dari 50 persen menjadi 68 persen dalam tiga bulan terakhir. Menkominfo berharap dalam kwartal ketiga semua permintaan Kemenkominfo kepada Facebook untuk menutup konten negatif selesai.

"Dia sih bilang paling bagus di kita, saya bilang kalau Indonesia paling bagus, negara ini, apa tidak peduli sama masyarakat di dunia, saya bilang," kata Menkominfo.

Menurut Rudiantara, jangan sampai Facebook menjadi sarana pemecah belah bangsa di Indonesia. Ia mengatakan tidak pernah punya keraguan untuk menutup Facebook apabila menjadi wadah provokasi untuk memecah NKRI.

"Kalau sudah itu tidak ada ini lagi. Sekarang kami sedang melihat ini semuanya, bagaimana provokasi memecah belah bangsa," kata Rudiantara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement