Senin 07 May 2018 18:50 WIB

Polisi Mencokok Pelaku Penipuan Calon TKI

Korbannya sudah 13 orang, warga Purwakarta dan Indramayu.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi Purwakarta menggelandang Cahyati, ibu rumah tangga yang jadi pelaku penipuan terhadap calon TKI, Senin (7/5).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Polisi Purwakarta menggelandang Cahyati, ibu rumah tangga yang jadi pelaku penipuan terhadap calon TKI, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Satreskrim Polres Purwakarta, mencokok Cahyati alias Enung (25 tahun) ibu rumah tangga asal Kecamatan Purwakarta. Perempuan ini, merupakan pelaku penipuan tenaga kerja. Tak tanggung-tanggung, ada 13 korban yang ditipu perempuan berambut sebahu ini.

Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Agta Bhuwana Putra, mengatakan, pelaku merupakan agen TKI. Modusnya, dia bisa menyalurkan calon TKI untuk bekerja di luar negeri. Salah satunya, dengan negara tujuan Singapura. "Korbannya sudah 13 orang, yakni warga Purwakarta dan Indramayu," ujar Agta, kepada Republika.co.id, Senin (7/5).

Kepada korbannya, Agta mengatakan, pelaku mengiming-imingi bisa memasukan kerja dengan gaji yang besar. Yakni, antara Rp 10 juta sampai Rp 13 juta per bulan. Tetapi, untuk meluluskan calon tenaga kerja ini, korbannya dimintai uang dengan besaran Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per orang.

Namun, setelah korban memberikan uang, calon TKI ini tak kunjung diberangkatkan ke negara tujuan. Karena itu, para korban melaporkan kasus ini ke kepolisian. Saat ini, pelaku sudah ditahan. "Karena, khawatir melarikan diri, pelaku sudah kita tahan," ujar Agta.

Akibat perbuatannya, ibu dua anak itu disangkakan Pasal 378 dan atau 372 tentang penipuan dan penggelapan. Dengan ancaman hukuman penjara selama empat tahun.

Sementara itu, Cahyati mengaku, dia baru kali pertama menjadi calo tenaga kerja. Dia tak bekerja sendirian. Melainkan dengan pihak lain, yakni berinisial Y. Uang dari para korban ini, setengahnya diserahkan ke Y. "Saya menyesal melakukan perbuatan ini. Tapi, uang yang saya terima dari calon TKI ini, tidak 100 persen untuk saya. Tetapi, sudah diberikan ke Y," ujar Cahyati yang sudah melakukan aksinya sejak Januari 2018 lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement