REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman saat ini telah menunjukkan indikator yang positif. Hal itu salah satunya dapat dilihat dari angka harapan hidup di Kabupaten Sleman yang cukup tinggi.
"Saat ini, usia harapan hidup di Kabupaten Sleman adalah 74,56 tahun, angka tersebut berada di atas rata-rata harapan hidup di DIY yaitu 74 tahun dan nasional yang hanya 70,68 tahun," kata Sri di Lokakarya Kesehatan IPCP di Grand Keisha Hotel.
Lokakarya sendiri digelar Fakultas Kedokteran, Kesehatan, Masyarakat dan Keperawatan UGM bersama Tenaga Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Sleman. Kegiatan bertujuan memberikan pemahaman tenaga-tenaga kesehatan di layanan primer yang ada.
Terlebih, Puskesmas terdiri dari beberapa profesi, sehingga penting memiliki pemahaman terkait nilai-nilai, etika, peran, tanggung jawab, kerja sama dan komunikasi. Ke depan, Sri berharap, seluruh Puskesmas dapat memberikan pelayanan lebih maksimal lagi.
"Semoga dengan adanya lokakarya ini nanti para tenaga kesehatan di Kabupaten Sleman akan mendapatkan pengetahuan yang lebih kekinian dan modern, dan nanti bisa dipraktekkan di Puseksmas Kabupaten Sleman," ujar Sri.
Walau dibandingkan negara-negara maju Indonesia masih kalah, Sri berharap dengan perbaikan di bidang pelayanan akan meningkatkan usia harapan hidup. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat dapat memberi kepercayaan kepada layanan kesehatan yang ada.
Ia menambahkan, Kabupaten Sleman memiliki kualitas pelayanan kesehatan yang cukup baik, serta didukung tenaga kesehatan yang profesional. Saat ini, Kabupaten Sleman memiliki 28 rumah sakit yang melayani semua spesialisasi kedokteran.
"Selain sebagai kota pendidikan dan kota wisata, Sleman juga kota kesehatan, ini selalu saya promosikan di mana-mana, jadi berobat tidak perlu ke luar negeri, cukup di Kabupaten Sleman," kata Sri.