Jumat 04 May 2018 07:47 WIB

Mendikbud: Harus Bersinergi Wujudkan Pendidikan Berkualitas

Kualitas pendidikan menjadi yang utama untuk menjadi negara maju

Pendidikan nasional (ilustrasi)
Pendidikan nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maju mundurnya suatu negara ditentukan kualitas pendidikan dan sumber daya manusianya. Syarat menjadi negara maju adalah kualitas sumber daya manusianya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu  kualitas pendidikan menjadi yang utama untuk menjadi Negara maju.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi mengatakan, reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang hidup dan dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir, menjadi keniscayaan pendidikan. "Secara tulus ingin saya katakan bahwa tidak bisa tidak, pendidikan harus menjadi urusan semua pihak," ujarnya dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (4/5).

Menurutnya, semua pihak harus bergandeng tangan, bahu-membahu, bersinergi memikul tanggung jawab bersama dalam menguatkan pendidikan. “Kita optimistis bahwa Indonesia memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi bangsa besar dan maju, asal kita bersatu padu mewujudkannya,” kata Mendikbud.

Terkait dengan peningkatan kapasitas dan sinergi banyak pihak, menurut mendikbud, salah satu programnya adalah melakukan revitalisasi SMK. Revitalisasi SMK mengacu pada Inpres Nomor 09 Tahun 2016, Presiden menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas SDM.

Inpres tersebut, jelas Muhadjir, menugaskan Kemdikbud untuk membuat peta jalan pengembangan SMK,  menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan (link and match). 

Salah satu butir yang dilaksanakan, menurut Mendikbud Muhadjir, adalah melakukan singkronisasi kurikulum. Kurikulum SMK, kata dia, akan diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). 

"Kemdikbud  akan terus menjaring industri yang relevan dengan program revitalisasi, karena saat ini serapan lulusan SMK terhadap dunia industri terus meningkat," tuturnya.

Lebih lanjut Mendikbud mengimbau di momen Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 ini seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dan para insan pendidikan dan kebudayaan harus menyadari bahwa kondisi ideal pendidikan dan kebudayaan nasional yang dicita-citakan masih jauh dari jangkauan. "Karena itu semua pihak harus terus berusaha keras untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas, sinerginya semua pihak memang harus terjalin dengan baik untuk melahirkan generasi milenial Indonesia yang produktif dan berdaya saing global," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement