Kamis 03 May 2018 03:30 WIB

Sidak Harga di Pasar, Petugas Temukan Makanan Kedaluwarsa

Petugas temukan kenaikan harga komoditas pangan dan makanan kedaluwarsa.

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Sidak makanan kadaluarsa (ilustrasi)
Foto: Antara
Sidak makanan kadaluarsa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,   INDRAMAYU -- Polres Indramayu bersama sejumlah dinas terkait menggelar sidak di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, Rabu (2/5). Selain menemukan adanya sedikit kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan, petugas juga menemukan beberapa makanan kedaluwarsa yang dijual pedagang.

Berdasarkan pantauan Republika, sidak salah satunya dilaksanakan di Pasar Baru Indramayu. Dengan dipimpin Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin, sidak pertama kali dilakukan terhadap kios beras di pasar tersebut. Setelah itu, sidak dilanjutkan pada komoditas sayuran. Petugas menemukan adanya kenaikan harga pada sayuran jenis mentimun, bawang, serta cabai dengan nilai bervariasi, mulai dari Rp 200-Rp 500 per kg. Sementara itu, komoditas lain seperti minyak goreng serta bumbu dapur harganya masih stabil.

"Untuk kondisi stok pangan aman. Sejumlah komoditas memang mengalami sedikit peningkatan harga. Tapi secara umum harga masih stabil," kata Arif.

Selain melakukan sidak harga sembako, petugas gabungan juga melakukan pengecekan pada pedagang makanan. Hasilnya, petugas menemukan beberapa pedagang nakal yang menjual makanan kedaluwarsa, seperti roti, kue kering, dan makanan ringan lainnya. Petugas pun langsung mendata para pedagang tersebut. Petugas meminta agar pedagang menarik makanan sudah kedaluwarsa itu.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Aman Efendi menyatakan akan mengintensifkan pengawasan peredaran makanan dan minuman menjelang puasa dan Lebaran. Untuk melakukan hal itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Disperindag setempat.

"Nanti kita akan cek, baik masa kedaluwarsa maupun kandungan makanan/minuman. Apakah berbahaya atau tidak," kata Aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement