Kamis 03 May 2018 06:05 WIB

Senator Asal Jakarta Janji Kawal Kasus 'Sembako Maut'

Anggota DPD Fahira meminta polisi serius dalam menyelidiki kasus 'sembako maut'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris
Foto: Instagram Fahira Idris
Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembagian sembako yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4), meninggalkan berbagai persoalan dan duka mendalam. Selain temuan pelanggaran, ternyata terdapat dua anak yang meninggal dunia diduga diakibatkan acara pembagian sembako tersebut.

Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris berjanji akan mengawal proses hukum yang berkeadilan bagi keluarga korban dari pembagian sembako yang berujung maut ini. Menurut Fahira hilangnya nyawa dua orang anak yang diduga terjadi saat acara pembagian sembako ini tidak bisa dianggap peristiwa atau kecelakaan biasa saja. Ia meminta aparat penegak hukum diminta menjadikan kasus tewasnya dua anak ini sebagai prioritas untuk segera diusut.

"Yang hilang itu nyawa, bukan barang atau kendaraan, jadi tidak boleh dianggap peristiwa biasa. Saya minta polisi jangan terlalu mudah menyimpulkan sebab meninggalnya dua anak ini sebelum melakukan pengusutan yang mendalam," ujarnya, Rabu (2/5).

"Kasus ini harus diprioritaskan karena korbannya anak-anak yang diberi perlindungan khusus oleh undang-undang. Saya sendiri akan kawal kasus ini sampai keluarga korban mendapat keadilan," katanya menambahkan.

Menurut Senator Jakarta ini, berbagai dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak panitia mulai dari mencatut nama Pemprov DKI Jakarta untuk menarik massa. Pelaksanaan kegiatan inipun dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan awal yaitu tidak ada pembagian sembako.

Akibatnya terjadi penumpukan pengunjung yang tidak diantisipasi dengan baik. Bahkan meninggalkan serakan sampah di sepanjang kawasan Monas. Menurut Fahira pelanggaran ini bisa dijadikan pintu masuk untuk mengusut meninggal dua anak warga Pademangan Barat, Jakarta Utara ini.

"Dugaan pelanggaran dan kelalaian ini kan harusnya bisa menjadi pintu masuk untuk mengusut meninggalnya dua anak ini. Jangan langsung menyimpulkan meninggalnya dua anak ini tidak ada hubungannya dengan pembagian sembako," jelasnya.

Fahira mengingatkan bila dalam pengusutan ditemukan ada unsur kesalahannya atau kelalaian yang mengakibatkan dua anak ini meninggal, harus ada yang bertanggung jawab di mata hukum. "Kasus ini sudah jadi perhatian publik, jadi mohon diusut dengan proporsional," ucap Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) ini.

Sebagai informasi, sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan dua orang anak berinisial MJ (12) dan MR (10) meninggal dunia karena ikut dalam antrian bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement