REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Bandar Udara (Bandara) Djalaludin Gorontalo kembali beroperasi setelah ditutup akibat tergelincirnya pesawat Lion Air di bahu landasan pacu. Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo Power Sihaloho Rabu (2/5) dini hari WIB mengatakan mulai pukul 05.00 WITA, aktivitas bandara normBanal setelah pesawat Lion Air berhasil dievakuasi.
"Dengan demikian, kita akan kembali membuka bandara untuk melaksanakan transportasi udara, dari dan ke Gorontalo dimulai pada pukul 05.00 WITA," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan normalnya aktivitas bandara, 24 penerbangan yang berangkat dan tiba dari bandara Djalaludin Gorontalo dapat beroperasi lagi. "Setelah evakuasi, kita berharap pesawat segera dipindahkan dari bandara karena memakan tempat dan tidak baik jika terlalu lama berada di sini," katanya.
Bandara Djalaludin sempat ditutup selama 16 jam dan diperpanjang menjadi dua hari karena masih menunggu pemeriksaan dan evakuasi pesawat Lion Air. Sebanyak 174 penumpang dan tujuh orang kru selamat dari kecelakaan tergelincirnya pesawat Lion Air di Bandara Jalaludin, Kabupaten Gorontalo, Provisi Gorontalo, Ahad (29/4).
Penerbangan nomor JT 892, lepas landas pukul 17.29 WITA dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dan mendarat di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO) pada 18.35 WITA. Penerbangan itu menggunakan pesawat Boeing 737-800 registrasi PK-LOO mengalami keluar landas pacu sesaat setelah mendarat, situasi ini terjadi ketika hujan deras.