Selasa 01 May 2018 11:01 WIB

Pengusaha Didesak Cairkan Pesangon 15 Pekerja di Solo

Ada 15 buruh di Solo yang telah pensiun tapi hingga saat ini tak dapat pesangon

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Buruh dan Pengusaha di Solo menggelar jalan sehat memperingati hari buruh internasional pada senin (1/5).
Foto: Andrian Saputra / Republika
Buruh dan Pengusaha di Solo menggelar jalan sehat memperingati hari buruh internasional pada senin (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO --- Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Solo mendesak pengusaha untuk menyelesaikan permasalahan terkait buruh yang sudah pensiun namun belum memperoleh haknya. Ketua DPC SPN Kota Solo, Hudi Wasisto mengatakan terdapat 15 buruh  di Solo yang telah pensiun dari perusahaannya namun hingga saat ini tak memperoleh pesangon.

"Jumlah ini cukup lumayan banyak harusnya sudah terselesaikan, kita minta pengusaha supaya segera cairkan," tutur Hudi saat mengikuti jalan sehat memperingati hari buruh internasional di Taman Sriwedari pada Selasa (1/5) pagi.

Hudi menilai dengan tak kunjung diberikannya hak-hak pada buruh yang telah pensiun menunjukan arogasni pengusaha. Tak hanya itu, ia juga menyayangkan adanya sejumlah pengusaha di Solo yang masih menghalangi buruh untuk ikut serta dalam organisasi buruh.

Di lain sisi, Hudi juga mengkritik pemerintah kota Solo yang masih lemah dalam mengawasi pengusaha. Pemkot Solo dinilai belum bisa menghadirkan solusi pada sejumlah permasalahan perselisihan yang terjadi antara buruh dan pengusaha. Bertepatan dengan hari buruh, Hudi mengatakan SPN Kota Solo meminta Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 terkait pengupahan untuk diubah. Ia berharap upah minim di Solo meningkat dari Rp 1,6 juta menjadi Rp 2 juta.

"Sampai saat ini kesejahteraan pekerja pun masih sangat terproteksi baik oleh pemerintah maupun pengusaha, penegakan hukum ketenaga kerjaan juga masih kurang," katanya.

Sementara itu buruh di Kota Solo memperingati hari buruh internasional atau sering disebut May Day dengan cara yang berbeda. Para buruh tak turun ke jalan menggelar unjukrasa seperti yang terjadi dibeberapa kota lainnya, buruh di Solo justru memilih memperingati hari buruh internasional dengan melakukan jalan sehat bersama para pengusaha dan pejabat Pemerintah Kota Solo.

Jalan sehat tripartit kota solo memperingati hari buruh internasional dengan slogan may day is fun day itu diikuti sekitar 300 peserta. Jalan sehat dimulai dari Taman Sriwedari melalui Jalan Slamet Riyadi, Jalan Kebangkitan Nasional, jalan Bhayangkara hingga kembali ke taman Sriwedari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement