Senin 30 Apr 2018 07:39 WIB

Tim Kemenkes Sisir Kampung-Kampung di Asmat

Penyisiran untuk memantau kondisi kesehatan dan melakukan penanganan medis.

Anak-anak Asmat (ilustrasi)
Foto: Republika/Muhyiddin
Anak-anak Asmat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Flying Health Care (FHC) dari Kementerian Kesehatan menyisir kampung-kampung di Kabupaten Asmat Papua. Penyisiran untuk memantau kondisi kesehatan dan melakukan penanganan medis pada masyarakat setempat.

Dalam siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin (30/4), tim FHC gelombang kelima yang dikirim ke Asmat tersebut menyambangi Kampung Nakai, Aou dan Aoap, Kapi, As dan Atat di Distrik Pulau Tiga. Tim FHC melakukan layanan kesehatan yang dikemas dalam program Puskesmas Keliling.

Tim FHC V yang ditugaskan di Asmat dalam 17 hari terakhir bertugas membantu pemulihan sekaligus memantau kesehatan masyarakat Asmat. Beberapa bulan lalu, di Kabupaten Asmat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan masalah gizi buruk.

Dalam kegiatan tersebut, tim menemukan salah seorang warga yang mengalami kecelakaan terjatuh dari jembatan dan mengalami luka pada skrotum. Selain itu, tim melakukan penanganan medis pada anak patah tulang lengan di Kampung Nakai.

photo
Presiden Joko Widodo menggendong seorang anak saat kunjungan kerja di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (12/4).

Di kampung Aoap, tim melakukan pemeriksaan kesehatan pada setiap warga oleh tim. Di Desa Aou, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatanan salah satunya pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik yang sehat pada anak.

Apabila ada pasien dengan masalah kesehatan yang serius dan tidak bisa ditangani oleh Puskesmas setempat, tim FHC akan langsung merujuknya ke RSUD Agats atau RSUD Timika.

Sejak kasus KLB campak dan gizi buruk yang terjadi sejak September 2017 hingga awal tahun 2018, Kementerian Kesehatan mengirimkan tim kesehatan yang tergabung dalam FHC, bantuan logistik berupa susu dan biskuit pemberian makanan tambahan. Tim FHC yang dikirimkan bergantian dan terus menerus secara berkelanjutan pada saat KLB campak dan gizi buruk terjadi hingga masa pemulihan pascakejadian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement