REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek pembangunan transportasi massal light rail transit (LRT) sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan, khususnya di wilayah Jakarta. Menhub berharap pembangunan moda transportasi massal bisa selesai sesuai target waktu.
"Kami rencanakan mulai 2023 sampai 2024, Jakarta sudah nggak macet," ujar Menhub usai meninjau Stasiun LRT Jabodebek di Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (29/4).
Menhub mengatakan, target itu bisa saja tercapai jika bila proyek LRT Jabodebek sudah selesai. Untuk itu, Budi meminta PT Adhi Karta (Persero) Tbk, sebagai pihak yang membangun, menyelesaikan proyek tersebut dengan baik sesuai jadwal yang direncanakan. Namun, Budi mengingatkan keselamatan kerja tetap harus diutamakan dalam proses pembangunan.
Meski begitu, Menhub tidak bisa memprediksi berapa persen kemacetan yang bisa dikurangi jika LRT Jabodebek sudah beroperasi. Menhub mengatakan, untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, diperlukan banyak moda transportasi massal lainnya seperti mass rapid transit (MRT), bus rapid transit (BRT), commuter line hingga kereta bandara.
"Penggunaan moda transportasi tersebut bisa menjadi solusi untuk menghilangkan kemacetan. Kita mesti komperhensif, kita mesti memikirkan memperbanyak prasarana tapi kita juga memikirkan mix modanya itu komprehensif juga," jelasnya.
Saat ini pembangunan LRT Jabodebek secara keseluruhan masih menyentuh sekitar 37 persen. LRT Jabodebek ditargetkan pada pertengahan 2019 sudah bisa melakukan uji coba dan juga beroperasi.