Ahad 29 Apr 2018 10:46 WIB

Hanafi Sebut Sekber Berisi Diskusi dan Pengumpulan Gagasan

Sekber PKS-Gerindra ini juga bukan hanya membicarakan agenda politik.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Hanafi Rais saat memberikan keterangan pada konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Hanafi Rais saat memberikan keterangan pada konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hanafi Rais mengatakan Sekretariat Bersama PKS-Gerindra akan banyak berisi agenda informal untuk mengumpulkan gagasan. Kegiatannya, yakni diskusi, kajian, bedah buku, pengajian dan lain-lain. 

Hanafi, yang hadir saat peresmian Sekber PKS-Gerindra pada Jumat (27/4) malam, mengaku tertarik dengan sekber ini karena untuk memproduksi ide dan gagasan yang relevan dengan situasi nasional saat ini.  "Kemarin sepakat kalau Sekber dari empat partai yaitu PKS, PAN, Gerindra PBB itu sifatnya informal. Yang akan diproduksi adalah ide dan gagasan yang relevan," kata Hanafi kepada Republika, Ahad (29/4).

Putra politikus senior PAN, Amien Rais, itu menyebut Sekber nantinya tidak hanya sebagai forum anggota partai. Mereka juga terbuka bagi masyarakat umum baik atas nama pribadi maupun lembaga. 

photo
Wakil Ketua Umum Pantai Amanat Nasional Hanafi Rais (kedua kiri) memberikan sambutan didampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, Wasekjen Partai PKS Abdul Hakim saat peresmian sekretariat bersama Partai PAN, Gerindra, PKS dan PBB di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta, Jumat (27/4). (Republika/Mahmud Muhyiddin)

Hanafi menegaskan Sekber PKS-Gerindra ini juga bukan hanya membicarakan agenda politik. Namun lebih luas dari itu, yakni membahas masalah-masalah kebangsaan. 

Hanafi menerangkan tema pembahasan setelah sekber diresmikan, yakni diskusi tentang ekonomi. Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan diskusi ekonomi sangat relevan karena kondisi ekonomi Indonesia menurut Hanafi sedang buruk.

Dia mengatakan utang negara, anjloknya nilai rupiah terhadap dollar AS, dan kondisi pasar saham sangat mengkhawatirkan.  "Sekarang kan kita mengalami tanda-tanda ekonomi yang kurang bagus," ujar Hanafi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement