REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta dirinya terus melakukan konsolidasi dengan seluruh partai politik pengusung dan pendukungnya. Sebab, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur hanya tersisa kurang dari dua bulan.
"Bu Mega pesan untuk tidak berhenti melakukan konsolidasi, terlebih semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Jatim," ujar Gus Ipul usai menggelar pertemuan tertutup dengan Megawati di Surabaya, Sabtu (28/4).
Selain itu, Megawati juga memintanya bersama Puti Guntur Soekarno untuk terus bekerja keras di masa kampanye Pilkada Jatim yang akan berakhir 23 Juni 2018. "Kerja keras, semua kesempatan dan waktu yang ada dimanfaatkan. Konsolidasi dengan partai politik pendukung juga harus terus ditingkatkan," ucap Wagub Jatim yang sedang izin cuti di masa kampanye tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan sejumlah pengurus DPD PDIP Jatim lainnya. Pada kesempatan sama, kata Gus Ipul, Megawati juga sempat menanyakan sesuatu yang sedang ramai di Pilkada Jatim saat ini.
"Saya jawab, kalau sekarang lagi ramai soal pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) yang jadi bahan pembicaraan, dan Bu Mega hanya mengangguk," katanya.
Terkait partai politik koalisi, Gus Ipul dan Puti Guntur memastikan seluruh mesin partai politik sudah berjalan dan kerja keras, yakni PKB, PDI Perjuangan, Partai Gerindra serta PKS. "Kami mendapat laporan setiap hari dan partai politik serta relawan terus bergerak. Semoga hasilnya semakin baik," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, yang diusung oleh koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. Pilkada Jatim 2018 juga diikuti oleh pasangan Khofifah Indar Parawansa yang diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, Hanura, PAN, PPP dan Nasdem.
Pilkada Jatim 2018 dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika