Jumat 27 Apr 2018 14:48 WIB

Ini Skenario Munculnya Capres Alternatif

Isu capres alternatif dari pernyataan SBY yang menyebutkan akan ada pemimpin baru.

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Bilal Ramadhan
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menjelaskan, munculnya calon presiden alternatif hanya dimungkinkan dengan dua skenario. Pertama, apabila Prabowo Subianto memutuskan menjadi king maker dan menunjuk orang lain sebagai capres.

Kedua, jika ada poros ketiga yang digawangi Demokrat dengan nakhoda Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, sejauh ini, kemungkinan capres alternatif masih kecil. Kubu Jokowi dan Prabowo yang mendominasi survei untuk pilpres 2019 sudah memiliki pendukungnya masing-masing.

"Poros-poros ini sudah terbentuk, meski memang belum 100 persen," ujar Adi ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/4).

Munculnya isu capres alternatif tidak terlepas dari pernyataan SBY pada beberapa waktu lalu yang menyebutkan akan adanya pemimpin baru. Adi menjelaskan, pernyataan tersebut bisa dimaknai sebagai keseriusan SBY untuk membuat manuver poros ketiga.

Manuver SBY patut diwaspadai dua poros lainnya. SBY dikenal sebagai politisi dengan kemampuan padu padan parpol yang belum mengambil keputusan. Contoh nyatanya terlihat dari Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Ia juga menjadi pemimpin dua periode, membuatnya sudah cukup paham dengan kondisi politik Indonesia," tutur Adi.

Isu capres alternatif ini juga muncul tak terlepas dari suasana batin masyarakat yang menginginkan capres alternatif. Menurut Adi, masyarakat sudah sedikit bosan dengan figur lama, yang visi, misi, dan programnya sudah bisa ditebak.

Kemauan figur-figur lama pun cenderung dapat dinilai secara mudah. Karena itu, tidak sedikit masyarakat memimpikan satu pola ideal dari capres alternatif.

Sebelumnya, SBY memprediksi akan muncul pemimpin baru dalam pilpres 2019. Melalui keterangan pers, SBY berjanji akan mencari pasangan capres dan cawapres yang kelak menjadi pemimpin baru Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement