Jumat 27 Apr 2018 10:58 WIB

Anies Baswedan: Tak Ada Mayoritas-Minoritas di Indonesia

Umat sedang resah karena sebagai mayoritas tak mendapat tempat dari pemerintah.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Budi Raharjo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai adanya kebiasaan penyebutan yang salah tentang mayoritas dan minoritas di Indonesia. Menurut Anies, pendiri bangsa Indonesia, termasuk dari tokoh umat Islam, tidak pernah berpikir tentang Islam yang mayoritas dan pemeluk agama lain yang minoritas di Indonesia.

"Pendiri bangsa tidak pernah menggunakan kata mayoritas dan minoritas. Para pendiri bangsa berjuang untuk setiap anak bangsa Indonesia," kata Anies dalam Indonesia Leaders Forum, di Jakarta, Kamis (26/4) malam WIB.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menambahkan, bukan berarti para ulama dan tokoh yang berjuang dan mempertahankan kemerdekaan RI tidak tahu bahwa pemeluk Islam paling dominan di Indoensia. Namun, para pendiri paham bahwa mengedepankan mayoritas dan minoritas tidaklah cocok di Indonesia.

Satu hal yang sangat penting bagi tokoh pendiri bangsa, lanjut Anies, adalah berjuang untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Artinya, negara melindungi setiap anak bangsa. Tokoh umat berjuang demi keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia," ujar Anies.

Pernyataan Anies ini untuk menjawab pertanyaan Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) yang bertindak selaku moderator pada acara Indonesia Leaders Forum. Ustaz Bachtiar mempertanyakan pendapat para tokoh yang hadir, yakni Anies, Muhaimin Iskandar, Fadli Zon, dan Anis Matta.

Kata UBN, umat sedang resah karena merasa sebagai mayoritas, umat Islam tidak mendapat tempat dari pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement