REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan, mengatakan, sudah lebih dari 143 juta pemilih masuk dalam data daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Serentak 2018. Hingga Ahad (22/4) siang, sudah sekitar 89 persen data pemilih pilkada tercatat dalam sistem informasi data pemilih (sidalih) KPU RI.

"Hingga siang ini, jumlah pemilih yang datanya sudah dipastikan di sistem sidalih tercatat sebanyak 143.679.877 orang. Jika dipersentasekan, sudah 89,30 persen data pemilih Pilkada 2018 yang masuk dalam sistem sidalih," ujar Viryan ketika dihubungi Republika, Ahad siang.

Jutaan data pemilih itu, kata dia, statusnya sudah difinalisasi. Dengan kata lain, kepastian jumlah data pemilih tersebut sudah bisa dipastikan.

Namun, Viryan menjelaskan, jumlah data yang masuk hingga Ahad siang bukan merupakan data akhir DPT Pilkada 2018. Sebab, hingga saat ini baru 14 provinsi yang sudah 100 persen memastikan data DPT-nya.

Selanjutnya, ungkap Viryan, ada 12 provinsi lain yang hingga saat ini jumlah rekapitulasi data DPT-nya masih kurang dari 100 persen.  "Sementara itu, masih ada dua provinsi lain, yakni Kalimantan Timur dan NTT yang status rekapitulasi data DPT-nya sekitar 80-an persen. Selain itu, ada juga dua provinsi yang rekapitulasi DPT-nya masih di bawah 80 persen, yakni Jambi dan Papua," jelas Viryan.

Dia menambahkan, proses rekapitulasi di dua provinsi ini masih terus berjalan. Adapun, kendala proses rekapitulasi DPT di Jambi disebabkan persoalan teknis operator sidalih yang sedang sakit.

Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh KPU, jumlah data pemiluh sementara (DPS) dari 31 provinsi dengan kabupaten/kota penyelenggara Pilkada 2018 tercatat sebanyak 152.869.291 pemilih. Jumlah tersebut terdiri dari 76.348.813 pemilih laki-laki dan76.520.478 pemilih perempuan. Data DPS ini menjadi rujukan KPU dalam menyusun DPT Pilkada 2018.

Ikuti Whatsapp Channel Republika