Ahad 22 Apr 2018 17:53 WIB

Pelayaran Meulaboh-Sinabang Terhenti karena Cuaca Buruk

Ketinggian ombak mencapai tiga hingga 4,5 meter.

Ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Aktivitas pelayanan jasa penyeberangan dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat tujuan Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, terhenti akibat cuaca buruk.

Kepala PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Perwakilan Meulaboh, Desrizal, Ahad (22/4), mengatakan ketinggian ombak pada lintasan tersebut mencapai 3-4,5 meter sehingga tidak bisa menjamin keselamatan pelayaran.

"Sehubungan dengan kondisi cuaca buruk, maka untuk sementara waktu kapal tidak dapat beroperasi di lintasan Meulaboh tujuan Sinabang sampai kondisi cuaca kembali membaik," katanya dalam pesan tertulis.

ASDP telah mengeluarkan pengumuman terkait tidak beroperasinya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Teluk Sinabang pada lintasan tersebut sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan maupun penumpang di pelabuhan penyeberangan Meulaboh.

Pada Jumat (20/4) sore KMP Teluk Sinabang berlayar dari Meulaboh-Sinabang, kemudian setelah mendapatkan pengumuman/peringatan dari BMKG terkait potensi cuaca ekstrem, maka pada Sabtu (21/4) sore kapal batal diberangkatkan dari Sinabang tujuan Meulaboh.

"Mengingat kondisi ini, sementara KMP Teluk Sinabang kemarin (Sabtu, 21/4) rute keberangkatan dialihkan dari Sinabang-Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, sebab menurut prakiraan BMKG untuk rute tersebut masih aman untuk pelayaran," katanya.

KMP Teluk Sinabang melayani pengguna jasa dua kali dalam sepekan, yakni Jumat dan Ahad. Selain faktor ombak di tengah laut, kondisi kolam labuh di dermaga pelabuhan Meulaboh juga belum mendukung kemananan kapal.

Pada Ahad (22/4) siang tidak ada aktivitas di lokasi terminal pelabuhan penyeberangan Meulaboh yang terletak di Desa Tengoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, calon pengguna jasa dapat melihat pengumuman tidak beroperasinya kapal di lintasan itu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem ini berlangsung selama beberapa hari ke depan, kondisi ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan awan konvektif yang sangat cepat di wilayah perairan setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement