REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Sabtu (21/4) malam, telah menghanguskan setidaknya 40 unit rumah warga di Jalan Jembatan Besi 11, Tambora, Jakarta Barat. Tiga RT yang terdampak kebakaran di antaranya RT 6, RT 7 dan RT 9.
Kapolsek Tambora Kompol Iver Manossoh mengungkapkan, 165 kepala keluarga dengan jumlah 660 jiwa terdampak kebakaran. Untuk memadamkan api, 23 unit pemadan kebakaran dikerahkan ke lokasi.
"Api berhasil dipadamkan pukul 21.15 WIB. Pemadan kebakaran ada 23 unit diturunkan. Ada juga dari aparat, dari Polri dan TNI yang membantu kelancaran akses masuk tim pemadam ke TKP. Kemudian membantu tim pemadam untuk mempermudah kegiatan mereka sekaligus evakuasi korban dan barang-barang mereka," kata Iver saat meninjau lokasi kebakaran, Ahad (22/4).
Iver menuturkan, penyebab kebakaran pun hingga saat ini masih diselidiki bersama pihak Polres Jakarta Barat. Namun, dugaan sementara penyebab kebakaran akibat arus pendek listrik.
"Tapi ini kan perlu pembuktian, tidak mudah kami beri kesimpulan tentang sebab kebakaran. Perlu identifikasi lebih lanjut dari laboratorium forensik sebagai ahlinya," katanya.
Untuk saat ini, tiga posko telah didirikan untuk menampung para korban sebagai tempat pengungsian sementara. Bantuan berupa makanan, pakaian, minuman dan selimut diberikan kepada korban.
"Kami sekarang membantu para korban, dibantu masyarakat sekitar untuk mendirikan posko bersama-sama dengan mitra lainnya. Ada Karang Taruna, ada unsur tiga pilar. Kami mendirikan posko ada tiga disini," tambah Iver.
Wilayah kecamatan Tambora yang rawan terjadi kebakaran. Selama bulan April ini saja, telah dua kali kebakaran terjadi di kawasan tersebut, yang salah satunya terjadi pada 1 April 2018 lalu.
Menurut Iver, berdasarkan data yang sudah diperoleh sebelumnya, rata-rata kebakaran di Tambora diakibatkan karena adanya arus pendek listrik. Terlebih lagi karena permukiman penduduknya yang padat. Sehingga perlu adanya penanganan khusus dan perbaikan terhadap penggunaan dan kabel-kabel listrik yang tidak memenuhi standar, guna mencegah terjadinya musibah yang lebih lanjut.
Saat menghadapi kebakaran dan melakukan pencegahan kebakaran, warga pun sudah terlatih. Sekitar lima ribu warga di Kecamatan Tambora diberikan pelatihan oleh Dinas Pemadan Kebakaran Jakarta Barat bersama dinas terkait lainnya termasuk Polsek Tambora, untuk menghadapi situasi pada saat terjadinya kebakaran.
Kerugian yang diakibatkan oleh kejadian tersebut diperkirakan mencapai 1 miliar rupiah. Walaupun begitu, hingga saat ini masih dilakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan kerugian yang dialami warga. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka yang dilaporkan dalam kejadian tersebut.
Selain dari pemerintah, bantuan dari warga sekitar yang tidak terdampak juga berdatangan. Bahkan, masyarakat dari luar Kecamatan Tambora juga turut membantu warga yang terkena kebakaran.