REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dari Istanbul, Turki, memantau penutupan Diskotek Exotic dan Sense Karaoke yang dilakukan Satpol PP. Anies menanyakan perkembangannya kepada Wakil Gubernur Sandiaga Uno melalui teleconference ke Balai Kota DKI.
"Dari jauh saya dengar, katanya yang cantik-cantik sudah berhasil menaklukkan yang garang-garang," kata Anies dalam video teleconference, Jumat (20/4).
Baca juga, Diskotek Exotic Tutup, Karyawan Mengeluh.
Anies merujuk bahwa kepastian penutupan kedua tempat hiburan tersebut telah dilakukan oleh Satpol PP perempuan. Sandi yang langsung melakukan teleconference dengan Anies lantas tersenyum mendengar pernyataan itu. Ia lantas melaporkan perkembangan selama Anies di luar negeri.
"The power of ibu-ibu, the winning team kemarin berhasil menegakkan peraturan kita di dua lokasi berbeda. 30 (Satpol PP perempuan) di lokasi Exotic dan 30 di lokasi Sense," ujar Sandi.
"Kita senang mendengarnya bahwa kita di Jakarta menjalankan tugas-tugas menegakkan aturan dengan prinsip cara modern," balas Anies.
Seperti diketahui, seorang bernama Sudirman (47 tahun) ditemukan meninggal di diskotek Exotic. Ia diduga tewas karena overdosis. Gubernur Anies mengatakan, proses penyelidikan sedang berjalan.
Namun, pihak manajemen diskotek Exotic membantah tempatnya menjadi sarang narkoba. Manajemen mengklaim tempat diskotek telah disterilkan dari peredaran narkoba. Bahkan, pengunjung akan diperiksa terlebih dahulu sebelum masuk.
"Dilakukan untuk pengunjung pemeriksaan, yang sudah teler gak boleh masuk, yang punya jaket dicopot, tas (juga diperiksa). Gak boleh dibawa ke dalam dan rokok kita bongkar semua. Sendal juga gak boleh, harus pakai sepatu," kata Kepala Humas diskotek Exotic, Tete Martadilaga, di diskotek Exotic, Jalan Mangga Besar, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).