Jumat 20 Apr 2018 12:38 WIB

Empat Negara Eropa Belajar Isu Globalisasi di Surabaya

Isu utama yang dibahas adalah mengatasi urbanisasi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Arus urbanisasi ke Surabaya tak terbendung (ilustrasi).
Foto: Antara/Untung Setiawan
Arus urbanisasi ke Surabaya tak terbendung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Empat negara yang menempati wilayah Eropa Timur dan Atlantik Utara (Nordik) akan menggelar acara berskala internasional bertajuk Nordic Talks di gedung siola Surabaya pada Sabtu (21/4). Empat negara yang dimaksud adalah Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Swedia.

Dalam acara tersebut, keempat negara belajar sekaligus meminta solusi kepada Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi isu globalisasi. Sekretaris Utama Duta Besar Norwegia Simen Johan Willgohs mengatakan, isu yang menjadi problem utama di Indonesia dan dunia adalah solusi mengatasi urbanisasi yang terus meningkat. Seperti masalah tempat tinggal, pembangunan infrastruktur, dan transportasi.

"Usai melihat dan mempertimbangkan, kami meyakini bahwa Surabaya sudah memiliki solusi. Hal itu yang membuat kami tergelitik untuk belajar kepada surabaya," kata Simen di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (20/4).

Simen menyampaikan, alasan dipilihnya Surabaya karena dianggap sebagai kota yang maju, berkembang pesat dan memiliki segudang prestasi dalam menangani permasalahan kota. Menurutnya, Surabaya memiliki progres yang cepat dalam menunjukkan kehidupan yang baik di kotanya.

"Salah satu wujud nyata yang ditunjukkan Surabaya menurutnya adalah pembangunan taman dan trotoar yang dapat dinikmati warga Surabaya. Dari dalam mobil saya melihat anak-anak bermain di taman. Itu sangat menyenangkan. Tidak hanya anak, tetapi orang tua juga turut senang," ujar Simen.

Selain taman dan trotoar, kata Simen, kehidupan baik yang sudah ditunjukkan Surabaya adalah solusi energi terbarukan, transportasi, dan edukasi pendidikan bagi warga Surabaya. Bahkan situasi tersebut yang menurutnya membuat orang ingin tinggal di Kota Pahlawan.

Dikarenakan problem tersebut menjadi perhatian di negara mananapun, Simen sangat berharap, Surabaya mampu membagikan ilmu kepada negara-negara Nordik. Terlebih, selama ini dirinya mengaku negara Denmark dan norwegia tidak bisa memecahkan masalah globalisasi.

Tidak semua negara memiliki solusi. Hal ini yang membuat Dubes norwegia sangat tertarik dengan solusi dan terobosan yang sudah dilakukan Surabaya selama 10 tahun terakhir," kata Simen.

Tidak hanya belajar terkait isu global, keempat negara juga nantinya akan membagikan ilmu pelatihan bisnis dan pengembangan kota. Melalui pelatihan ini, dirinya berharap ada timbal balik yang positif antar kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement