Jumat 20 Apr 2018 10:34 WIB

Mardani Yakin Prabowo Mampu Imbangi Elektabilitas Jokowi

PKS menyerahkan kepada Prabowo mau maju capres atau menjadi king maker

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Mardani Ali Sera
Foto: Republika/ Wihdan
Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, yakin elektabilitas Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, masih bisa bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi). Menurut Mardani, elektabilitas Prabowo yang saat ini masih di bawah Jokowi dipengaruhi statusnya yang belum resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2019.

"Ya karena memang Prabowo belum dideklarasikan untuk maju sebagai capres. Kalau sudah dideklarasikan maka sudah pasti ada pihak-pihak yang punya tiket maju (sebagai capres), tentu ada normalisasi (kondisi elektabilitas lebih baik)," ujar Mardani kepada wartawan setelah pemaparan Survei cyrus Network di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).

Karena itu, Mardani tetap optimis dengan elektabilitas Prabowo ke depannya. "Selama belum ada janur kuning, kami tetap akan berjuang untuk bertanding di Pemilu 2019," tegasnya.

Namun, jika dalam perkembangannya Prabowo justru memilih figur selain dirinya untuk maju sebagai capres, maka PKS tidak akan menolak. "Apakah beliau akan maju sendiri atau tetap menjadi king maker, tentu itu kami serahkan kepada Prabowo dan Gerindra," tambah Mardani.

Sebelumnya, Direktur lembaga survei Cyrus Network, Eko David Afianto, mengatakan hanya Prabowo Subianto yang masih menjadi lawan terkuat Jokowi dalam Pilpres 2019. Elektabilitas Jokowi masih di atas 70 persen jika berhadapan dengan nama-nama lain selain Prabowo.

Hal tersebut diungkapkan Eko dalam pemaparan hasil survei Cyrus Network di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/4). "Dalam benak publik, berdasarkan kategori top of mind,sejauh ini hanya ada dua nama capres yang mengemuka, yakni Jokowi dan Prabowo. Selisih elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo memang cukup jauh," ujar Eko.

Dia menjelaskan, pada simulasi 22 nama capres, elektabilitas Jokowi mencapai 56 persen, sedangkan Prabowo mendapat dukungan publik sebanyak 22 persen. Posisi ketiga ditempati oleh Gatot Nurmantyo dengan persentase elektabilitas sekitar tiga persen.

Sementara itu, ketika nama Jokowi diadu secara head to head dengan figur-figur capres potensial selain Prabowo, elektabilitasnya masih mencapai lebih dari 70 persen. Namun, ketika nama Jokowi dan Prabowo sama-sama disandingkan sebagai capres, maka elektabilitas Jokowi di bawah angka 70 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement