REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 ibu rumah tangga penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, mengikuti program pelatihan usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) yang digelar PT HM Sampoerna. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan sesuai dengan program pemerintah.
"Pogram pelatihan UMKM ini dilaksanakan selama 4 bulan yang diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 80 persen ibu-ibu rumah tangga penghuni Rusunawa," kata Regional manager relation dan CSR PT HM Sampoerna Arief Triastika dalam keterangan tertulis, Kamis (19/4).
Arief melanjutkan program pelatihan UMKM ini tidak hanya digelar di Jakarta, namun juga di daerah lain. Diantaranya di Desa Sukaluyu dan Desa Puseurjaya, Karawang, Jawa Barat, serta di Desa Plamongansari dan Desa Batursari, Semarang, Jawa Tengah. "Keselurahan peserta pelatihan UMKM mencapai 250 orang," ucapnya.
Arief berharap program pelatihan UMKM ini dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah tangga dan dapat menjadi wirausahawan yang andal. "Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap masyarakat dan implementasi konsep filosofi tiga tangan dari PT HM Sampoerna, yakni hubungan kerja sama yang harmonis antara stake holder, karyawan, dan masyarakat," katanya.
Arief menjelaskan, peningkatan ekonomi kerakyatan oleh PT HM Sampoerna ini merupakan program CSR bermitra dengan Yayasan Bhakti Asiraa (YBA). Adapun materi pelajaran yang diberikan meliputi, perencanaan usaha, produksi, menghitung harga pokok penjualan, sales marketing, branding, dan digital marketing.
"Tujuannya agar mereka dapat mengases pasar daring (online) media sosial. Para ibu rumah tangga dilatih membuat email dan digital photographic dengan mengunakan handphone," jelasnya.
Sementara Project Manager Yayasan Bhakti Asiraa Yoyok Indrayatno menyatakan, dengan kerja keras para bisnis coach dan mentor yang telah memberikan pendampingan penuh bagi setiap peserta, meskipun proses pelatihan belum selesai para ibu-ibu sudah mampu menciptakan pendapatan harian dari hasil usahanya sedikitnya 150 ribu hingga 200 ribu per hari.
"Mereka jadi mengerti pemasaran produk lewat media sosial," ujarnya.