Kamis 19 Apr 2018 08:40 WIB

Gubernur Sumbar yang Rajin Jualan ke Luar Negeri

Sejak Agustus 2017 lalu hingga Maret 2018 sudah 4 kali Gubernur IP ke luar negeri

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto:
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Barat merilis bahwa menurunnya realisasi belanja modal APBN dan APBD berdampak pada melambatnya kinerja

investasi. Pada kuartal IV 2017 lalu, investasi Sumbar 'hanya' tumbuh sebesar 2,76 persen (yoy). Angka ini melambat dibandingkan kuartal sebelumnya 6,63 persen (yoy). Di sisi swasta, penurunan signifikan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga berkontribusi pada melambatnya kinerja investasi secara agregat.

Pada kuartal IV 2017, investasi PMDN hanya sebesar Rp 150,72 miliar, menurun drastis dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar Rp 557,97 miliar, maupun periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,79 triliun. Faktor 'wait and see' dari para investor di tengah perekonomian yang cenderung stagnan serta masih perlunya pembenahan iklim investasi dari berbagai sisi diperkirakan menjadi penyebab turunnya realisasi PMDN di triwulan akhir 2017.

Berbeda dengan BI, catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM PPT) lebih optimistis. Ada kenaikan realisasi investasi di Sumbar sebesar 20 persen setiap tahunnya. Baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), keduanya tercatat menunjukkan tren kenaikan. Pada 2014 lalu misalnya, realisasi investasi di Sumbar tercatat Rp 3,5 triliun. Angka ini terus merangkak naik menjadi Rp 6,5 triliun pada 2017 lalu dan ditargetkan melonjak menjadi Rp 8,5 triliun pada tahun 2018 ini.

Beberapa tahun belakangan, Sumbar memang gencar menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata. Selain itu, investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT) terutama panas bumi dan mikro hidro juga ditawarkan. Pemerintah mencatat, potensi energi listrik yang bisa dibangkitkan dari dari energi panas bumi mencapai 1.685 Mega Watt (MW).

Namun catatan dari ekonom bahwa Pemprov Sumbar harus memperbaiki iklim daya saing daerah tak boleh diabaikan begitu saja. Bagaimanapun, 'jualan' Gubernur Sumbar ke luar negeri akan lebih laris kalau kondisi daya saing di Sumbar sendiri sudah membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement