REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menduga ambrol-nya Jembatan Widang yang menghubungkan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, dengan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan karena usia jembatan yang sudah tua. Polda Jatim saat ini tengah mengevakuasi korban dan kendaraan.
"Jembatan ambrol karena ketidakmampuan jembatan itu yang sudah tua, apalagi kendaraan-kendaraannya bawa muatan yang berat," kata Machfud di Surabaya, Selasa (17/4).
Dia mengatakan, ambruknya jembatan yang merupakan jalan negara itu tidak diprediksi. Menurut dia, yang bisa berkomentar adalah ahli kontsruksi atau dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU). Namun, Machfud menyatakan, saat ini pihak kepolisian, yaitu Polres Tuban, sedang mengevakuasi korban maupun kendaraan.
"Kapolres Tuban saat ini sedang bekerja. Perbatasan menuju Tuban dan Lamongan, tapi wilayahnya wilayah Tuban. Laporan dari Kapolres Tuban saat korban masih dua orang yang meninggal," katanya.
Kapolda berharap evakuasi cepat selesai dan jembatan pun juga segera dibenahi oleh Dinas PU. Saat ini, sementara hanya satu laju jalur yang bisa digunakan. "Mau gak mau polisi harus bekerja keras untuk mengatur lalu lintas. Tidak ada alternatif lain. Mau tidak mau harus pakai jalur itu, jalan utama," ujarnya.
Sebelumnya, Jembatan Widang yang menghubungkan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, dengan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, runtuh sekitar pukul 11.05 WIB. Runtuhnya jembatan membuat satu dump truck bermuatan limbah smelter, dua truk tronton bermuatan pasir, dan satu sepeda motor tercebur ke air. Adapun korban sementara diketahui dua orang pengemudi truk yang meninggal dunia.