Senin 16 Apr 2018 20:53 WIB

UNESCO Tetapkan Rinjani Sebagai Geopark Dunia

NTB sebelumnya ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan anggota Geopark Asia Pasific..

Red: Nur Aini
Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya ditetapkan sebagai anggota baru geopark dunia dalam sidang UNESCO Executive Board, Kamis (12/4), di Paris, Prancis.

"Alhamdulillah sudah ditetapkan pada sidang UNESCO Executive Board kemarin di Paris. Geopark Rinjani kini resmi sebagai anggota baru UNESCO Global Geopark," kata General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/4).

Chairul berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pencapaian Rinjani sebagai geopark dunia tersebut. Tanda-tanda Gunung Rinjani akan menjadi Global Geopark sebenarnya telah terlihat yaitu saat NTB ditunjuk sebagai tuan rumah Asia Pasific Geopark Network Symposium atau, pertemuan seluruh anggota Geopark se-Asia Pasific pada 2019. "Secara de facto, Gunung Rinjani sudah masuk menjadi geopark dunia sejak ditunjuknya NTB menjadi tuan rumah kegiatan Asia Pasific Geopark Network Symposium pada 2019. Namun pengumuman resminya dikeluarkan pada April 2018. Sedangkan penyerahan piagam sebagai anggota baru geopark dunia akan dilaksanakan di Italia, September 2018," ujarnya.

Dengan peningkatan status tersebut, kata dia, bakal ada perubahan di Kawasan Gunung Rinjani. Salah satunya, kawasan Gunung Rinjani akan semakin dipromosikan ke masyarakat internasional termasuk juga di ratusan geopark dunia lainnya. Hal itu, katanya, tentu berimbas pada sektor pariwisata NTB.

"Di seluruh dunia ini ada ratusan UNESCO Global Geopark. Dengan masuknya Gunung Rinjani menjadi UNESCO Global Geopark tentu menjadi ajang promosi yang efektif terutama bagi sektor kepariwisataan NTB. Tentunya, akan semakin banyak wisatawan internasional yang tertarik untuk berkunjung Gunung Rinjani," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata lNTB Lalu Muhammad Faozal menyambut gembira penetapan tersebut. Menurut dia, perjuangan Pemprov NTB sejak 2013 terbayar sudah dan diharapkan gaung Gunung Rinjani akan makin santer terdengar di dunia.

"Ini merupakan hal positif. Kawasan Gunung Rinjani akan makin mendunia. Imbasnya adalah peningkatan kunjungan wisata. Kalau sudah begitu porter, masyarakat yang punya homestay, kuliner, transport semuanya hidup, dan timbulkan efek domino yang luar biasa," ujar Faozal.

Menteri Pariwisata Arief juga menyambut baik dengan semakin banyak pengakuan dunia yang mampir ke Indonesia, semakin menaikkan pamor Indonesia. Penetapan tersebut juga diharapkannya akan meningkatkan kujungan wisatawan ke NTB yang imbasnya tentu peningkatan ekonomi NTB.

"Benchmark-nya ada Cina maupun Korea yang berhasil mengembangkan geopark. Cina berhasil mengembangkan Yuntaishan Geopark semula tahun 2000 dikunjungi 200 ribu wisatawan, meningkat menjadi 1,25 juta wisatawan dengan perolehan devisa sebesar 90 juta dolar AS pada 2004, setelah dua tahun bergabung dengan GGN UNESCO," katanya.

Begitu pula Jeju Island Geopark di Korea Selatan  yang pada 2011 dikunjungi 7 juta wisatawan. "Saya yakin Kawasan Gunung Rinjani bakal makin nge-hits lagi," kata Menpar Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement