Senin 16 Apr 2018 18:38 WIB

Pengamat: Pernyataan Amien Rais Sasar Pemilih Pilpres 2019

Dikotomi partai diciptakan untuk membelah kekuatan dukungan atau suara pemilih.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andri Saubani
Amien Rais
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Toto Sugiarto, melihat, pernyataan Amien Rais yang membagi kategori partai politik sebagai partai setan dan partai Allah menargetkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dikotomi itu sengaja diciptakannya untuk membelah kekuatan dukungan atau suara pemilih.

Belajar dari pilpres dan pemilihan kepala daerah (pilkada) sebelumnya, isu primordial merupakan bahan yang sangat kuat untuk mempengaruhi suara. Ketika dilempar ke publik, isu ini berpotensi untuk mengubah pandangan pemilih hingga akhirnya membuat suasana menjadi chaos.

"Ini merugikan demokrasi karena menjadi tidak dilandasi rasionalitas pikiran yang baik melainkan emosi," ujar Toto ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (16/4).

Ketika berbicara sasaran kemenangan dalam kontestasi, Toto melihat pernyataan Amien bisa saja dianggap halal oleh sejumlah pihak. Tidak menutup kemungkinan, politisi dan partai politik lain akan memanfaatkannya untuk menjual diri ke masyarakat maupun menjatuhkan lawan.

Hanya, Toto mengatakan, melemparkan isu primordial memiliki potensi bahaya yang sangat besar karena bersifat laten. Isu ini tidak akan hilang dan akan muncul setiap saat sekalipun kontestasi telah selesai.

"Bahayanya di situ, pembelahan suara sampai ke tahapan emosional sehingga terus tertanam dan kemudian bisa muncul kembali di kemudian hari," ucapnya.

Dampak ini berbeda ketika isu yang dilemparkan ke masyarakat terkait kinerja. Isu kinerja memiliki target orang per orang yang di kemudian hari tidak akan terulang atau muncul kembali ke permukaan. Tapi, kalau isu primordial isunya akan terus hidup karena targetnya lebih ke mengaduk emosi pemilih dan bersifat laten.

Sebelumnya, Amien menyebut tentang partai Allah dan partai setan setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, pada Jumat (13/4). Pernyataan Amien tersebut dianggap sebagai pendikotomian partai politik dan menimbulkan pro dan kontra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement