Sabtu 14 Apr 2018 00:11 WIB

Layanan Paspor Ramah HAM Mataram Tuai Apresiasi

Layanan tersebut diresmikan sejak 7 Maret lalu

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Staf Ahli Kantor Staf Presiden Kedeputian V Urusan Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM, Sunarman Sukamto (jaket hitam) melihat secara langsung operasional ruang layanan paspor ramah HAM di Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Jumat (13/4).
Foto: Imigrasi Kelas I Mataram
Staf Ahli Kantor Staf Presiden Kedeputian V Urusan Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM, Sunarman Sukamto (jaket hitam) melihat secara langsung operasional ruang layanan paspor ramah HAM di Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Jumat (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ruang layanan paspor ramah HAM milik Kantor Imigrasi Kelas I Mataram menuai sambutan positif sejak diresmikan pada 7 Maret lalu.

Staf Ahli Kantor Staf Presiden Kedeputian V Urusan Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM Sunarman Sukamto memberikan apresiasi terhadap keberadaan ruang layanan paspor ramah HAM tersebut. Sunarman berharap, kantor imigrasi dan instansi/lembaga lain mengikuti apa yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas I Mataram.

"Luar biasa. Ini yang pertama saya temui, ada kantor yang punya ruang khusus, layanan khusus dengan SOP khusus untuk penyandang disabilitas," ujar Sunarman di sela-sela melihat operasional layanan paspor ramah HAM di Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Jumat (13/4).

Sunarman menilai, apa yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas I Mataram sebuah langkah maju dan bisa menjadi contoh untuk diikuti instansi lain.

"Sudah saatnya instansi/lembaga tidak mengasihani para penyandang disabilitas tetapi memberikan fasilitas dan memberdayakan mereka," lanjut Sunarman.

Sunarman yang didampingi Manajer Divisi Difabel Endris Foundation Lalu Wisnu Pradipita, mengaku tertarik mendatangi layanan khusus ini untuk melihat secara langsung operasional pembuatan paspor untuk orang berkebutuhan khusus. Sunarman kagum melihat tempat untuk foto paspor dibuat sedemikian rupa dan khusus agar memudahkan penyandang Tuna Daksa saat akan foto paspor.

"Tambah kaget ada buku persyaratan pembuatan paspor dengan huruf Braille. Ini langkah yang sangat maju karena dengan adanya buku ini, petugas tinggal memberikan buku tersebut dan kemudian dibaca langsung penyandang Tuna Netra," ucap Sunarman.

Sunarman juga memberikan penghargaan adanya layanan //emergency service// kepada orang yang memang benar-benar tidak bisa datang ke kantor untuk membuat paspor.

"Ini bentuk nyata pelayanan inklusif yang memberi kemudahan kepada mereka yang memang benar-benar tidak bisa foto paspor, misalnya orang sakit keras yang akan berobat ke luar negeri," kata Sunarman.

Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Azhan Miraza berterima kasih atas apresiasi yang diberikan. Hal ini bisa menjadi penyemangat kepada jajaran Kantor Imigrasi Kelas I Mataram untuk memberi pelayanan paripurna kepada masyarakat.

"Dalam persiapan layanan ini kami melakukan diskusi secara intens dengan para penyandang disabilitas. Dengan cara demikian, diharapkan layanan yang kami berikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Azhan.

Ruang layanan paspor ramah HAM di Kantor Imigrasi Kelas I Mataram merupakan terobosan dan menjadi yang pertama di Indonesia dalam memberikan layanan khusus bagi para lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas dalam mengajukan permohonan paspor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement