Jumat 13 Apr 2018 16:00 WIB

Bamsoet Harapkan Kaum Perempuan Pelopori Perubahan

Kaum perempuan harus berjuang sebaik mungkin untuk berbagai jabatan publik.

Penambahan Wakil Ketua DPR. Ketua DPR Bambang Soesatyo menyampaikan keterangan pers terkait penambahan jabatan Wakil Ketua DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Penambahan Wakil Ketua DPR. Ketua DPR Bambang Soesatyo menyampaikan keterangan pers terkait penambahan jabatan Wakil Ketua DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengharapkan  kuota minimal 30 persen perempuan sebagai dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2019 bisa terpenuhi. Harapannya, kaum perempuan di DPR akan membuat lembaga perwakilan rakyat itu makin produktif.

Bamsoet -panggilan akrab Bambang- mengungkapkan hal itu setelah bertemu‎ Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia. Menurutnya, kaum perempuan harus berjuang sebaik mungkin untuk berbagai jabatan publik.

"Saya yakin, semakin banyak perempuan di DPR RI, akan makin meningkatkan produktivitas kinerja dewan," kata Bamsoet, Jumat (13/4).

Politikus Partai Golkar itu menambahkan, DPR bersama pemerintah sudah memperkenalkan sistem yang mewajibkan partai politik memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam daftar caleg. Di satu sisi, partai politik diharapkan bisa memaksimalkan kuota itu.

Namun, kata Bamsoet, di sisi lain kaum perempuan juga harus berjuang lebih keras agar terpilih menjadi anggota parlemen. Dengan demikian makin banyak perempuan yang mendapatkan amanah sebagai wakil rakyat.

Bagi Bamsoet, perempuan yang aktif berpolitik adalah harapan besar bahwa Indonesia masih menggeliat dalam pembangunan. Perempuan punya daya sensitivitas yang tinggi dibandingkan kaum pria.

"Ibu-ibu aktif di organisasi sosial kemasyarakatan, ini menunjukkan optimisme bangsa kita," ujar Bamsoet.

Lebih lanjut Bamsoet mengharapkan kaum perempuan bisa percaya diri dalam berpolitik. Menurutnya, Indonesia punya banyak tokoh perempuan hebat yang menginspirasi karena mampu menjadi lokomotif perubahan.

"Kita akrab dengan sosok Cut Nyak Dien, RA Kartini, Rasuna Said, Dewi Sartika, serta para wanita lain yang menjadi pahlawan nasional," katanya memberi contoh.

Bamsoet juga mendorong pemerintah menerapkan kebijakan berperspektif gender di berbagai lembaga dan kementerian. Secara statistik, hal itu akan baik bagi Indeks Pembangunan Gender (IPM) Indonesia.

Merujuk laporan Human Development Report (HDR), IPM Indonesia berada pada level sedang dibanding negara di dunia lainnya. Karena itu Bamsoet mengaku sepakat dengan pemerintah yang punya program Three Ends, yakni menyelesaikan kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia dan kesenjangan ekonomi.

"Ini demi meningkatkan pemberdayaan dan kualitas hidup perempuan. Kita harapkan dengan kerja keras bersama, IPM kita bisa semakin bagus," tutur Bamsoet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement