REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang korban minuman keras (miras) oplosan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terancam tidak bisa melihat. Kini korban dirawat di RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Sebelumnya, korban Asep M Solihin (27 tahun) warga Kampung Majlis, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu.mendapatkan perawatan intensif di RSUD Palabuhanratu, Sukabumi. "Pada Rabu (11/4) sore, RSUD Syamsudin mendapatkan rujukan pasien dengan keluhan gangguan penglihatan diduga karena minum miras oplosan," terang Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Wahyu Handriana kepada wartawan Jumat (13/4).
Saat ini pasien dirawat di ruang Seruni dan ditangani dokter spesialis penyakit mata. Selain itu korban juga diperiksa oleh dokter penyakit dalam untuk melihat kondisi organ yang lainnya khawatir terjadi kerusakan dampak minum miras oplosan.
Intinya kata Wahyu, kondisi umum pasien stabil namun organ mata kemungkinan tidak bisa melihat terutama bagian kiri. Hal ini diduga sebagai dampak meminum miras oplosan.
Kakak kandung korban, Suherman (39) menerangkan, adiknya tersebut diduga minum miras oplosan sebanyak satu liter. "Dari penuturuan adik saya, temannya membeli 10 liter miras oplosan untuk diminum 10 orang lebih," imbuh dia.
Menurut Suherman, adiknya tersebut pada Sabtu (7/4) malam masih sempat ikut memakamkan temannya yang meninggal akibat miras oplosan yakni Hendrik (29) dan Dewo (26). Bahkan pada Ahad (8/4) Asep sempat pulang ke rumah tanpa mengeluh sakit.
Namun ungkap Suherman pada Senin (9/4) Asep mulai mengeluhkan terasa sesak di dada dan kepala pusing. Selanjutnya keluarga membawa Asep ke RSUD Palabuhanratu dan mendapatkan perawatan selama dua hari dan akhirnya dirujuk ke RSUD Syamsudin.
"Menurut dokter lambung Asep membaik namun sekarang gangguan ke mata tidak bisa melihat," terang Suherman. Keluarga berharap kondisi kesehatan Asep bisa kembali seperti semula dan rumah sakit semaksimal menolongnya untuk bisa sembuh.