Jumat 13 Apr 2018 10:06 WIB

Sekjen Jelaskan Arah Kebijakan Politik PAN di Pilpres 2019

Eddy mengakui PAN hanya memiliki suara sebanyak 7,5 persen

Rep: Farah Nabila Noersativa/ Red: Bilal Ramadhan
Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekjen PAN Eddy Soeparno mengapresiasi adanya langkah Partai Gerindra yang telah memandari Prabowo Subianto sebagai capres pada Rakornas Gerindra, Rabu (11/4) lalu. Namun, ia menyangkal adanya pembicaraan terkait dengan Pilpres 2019.

“Kami melihat Rakornas Gerindra yang sangat luar biasa dan masif, dam kami ucapkan selamat kepada Gerindra karena telah melaksanakan Rakornasnya dengan baik. Kita kemarin datang, dan hadir pada saat pembukaan. Tentu pada saat pembukaan tidak ada pembicaraan yang macam-macam,” ungkap Eddy di Kantor DPP PAN, Kamis (13/4).

Ia mengatakan, saat ini PAN masih memiliki sikap politik yang sama dari sebelumnya. Yakni memandatkan amanah kepada Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sebagai calon presiden.

“Kita kader partai, secara konsisten tentu ingin mengedepankan kader terbaik kita. Dan kader terbaik kita kali ini adalah Zulkifli Hasan. Tentu, sebagai partai kader partai, kita akan bekerja ekstra maksimal, ekstra keras jika kader kita maju pada perhelatan pilpres 2019,” ungkapnya.

Eddy mengatakan, Zulkifli Hasan mampu memberikan suara dari Sumatera lantaran dia merupakan orang Sumatera, yakni Lampung. Zulhas, sapaan akrab Zulkfli Hasan, dikatakannya, sangat dominan sebagai tokoh Sumatera.

“Kita melihat realitas politik yang ada, mayoritas politik Indonesia adalah berasal dari tanah Jawa. Jadi kita lihat Zul sebagai orang Lampung, sebagai tokoh yang sangat kuat di luar Jawa. Dan itu sebagai tokoh Sumatera beliau sangat dominan,” kata dia.

Namun, ia menyadari kondisi realitanya, PAN hanya memiliki 7,5 persen suara saja. “Jadi kita tidak ingin serta merta mengatakan kita harus melakukan pencapresan pada pak Zul dan itu harus harga mutlak. Realita politiknya, saat ini PAN hanya memperoleh 7,5 persen suara,” tuturnya.

Sehingga, menurutnya, arah koalisi ketiga, bisa saja mungkin terjadi. Pihaknya harus mengumpulkan partai-partai lain untuk berkoalisi. Apapun opsi yang kita bicarakan adalah opsi yang terbaik untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.

"Hal ini bisa dibicarakan secara luas dengan teman-teman parpol maupun tokoh-tokoh yang lain,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement