REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Kasus gizi buruk mendapat perhatian dari Cawagub Dedi Mulyadi. Pasangan Cagub Deddy Mizwar ini, berjanji jika terpilih nanti salah satu program kerjanya akan fokus pada pengentasan kasus gizi buruk.b "Salah satu upayanya, kami akan sediakan bank gizi untuk warga Jabar," ujar Dedi, kepada Republika, Kamis (12/4).
Bank gizi ini, lanjut Dedi akan teringerasi dengan puskesmas yang ada di Jabar. Sasarannya yaitu bayi, balita serta ibu hamil. Jadi bila ada ibu hamil atau balita yang kekurangan gizi, lalu mereka diperiksa ke dokter di puskesmas, maka dokter itu akan memberikan resep bahan pangan ataupun makanan yang dibutuhkan warga tersebut. Lalu resep tersebut harus ditebus oleh warga yang kekurangan gizi itu. Untuk menebusnya, pemerintah akan mengalokasikan anggarannya. Dengan begitu, warga yang kurang gizi ini akan mendapat bahan pangan secara gratis dari pemerintah.
Agar program ini tepat sasaran dan tepat manfaat, akan dirumuskan lagi formulanya. Pasalnya menurut Dedi, setiap daerah kasus gizi buruknya berbeda-beda. Penderita gizi buruk ini tak semuanya berasal dari keluarga miskin. Namun ada juga balita dari keluarga berada namun dia gizi buruk. Gizi buruknya disebabkan anak tersebut punya riwayat penyakit tertentu. Sehingga sulit makan. ''Makanya setiap daerah akan diinventarisasi dulu. Lalu, dipetakan penyebab gizi buruknya karena apa. Untuk penyediaan bank gizi, puskesmas akan mendapat bantuan pembiayaan antara Rp 50 sampai Rp 100 juta," ujar Dedi.
N ita nina winarsih (ita)