Kamis 12 Apr 2018 17:08 WIB

Polda Jabar Temukan Bungker di Pabrik Miras Oplosan

Polri menyebut total korban tewas miras oplosan di Jabar dan Jakarta capai 82 orang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkap kasus oplosan minuman keras di Polrestabes Bandung, Senin (9/4).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkap kasus oplosan minuman keras di Polrestabes Bandung, Senin (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polda Jawa Barat kian gencar memberantas minuman keras (miras). Upayanya dengan membidik usaha pembuatan miras oplosan. Dikabarkan pabrik pembuat miras di Cicalengka mempunyai fasilitas kolam renang dan bungker.

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto mengatakan hari ini akan mengecek lokasi pembuatan miras oplosan maut yang berada di Cicalengka. "Kebetulan kemarin tim gabungan sudah mendapatkan pabrik pembuat miras. Di sana rumah yang besar terdapat kolam renang dan terdapat bungkernya juga ditemukan barang bukti," katanya usai menghadari deklarasi hoaks dan pemilu damai di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (12/4).

Agung menyebut korban miras oplosan di Jawa Barat jumlahnya sudah mencapai 58 orang. Ia menyampaikan rasa duka terhadap keluarga korban.

"Korban miras oplosan maut ada sebanyak 58 korban jiwa di Jawa Barat. Kami prihatin dan tentunya berduka cita terhadap korban," ujarnya.

Ia memastikan berdasarkan hasil analisa laboratorium menunjukan bahan baku miras yang mengakibatkan korban di kabupaten Bandung dan Sukabumi positif mengandung metanol. "Bahannya sangat berbahaya, yaitu alkohol kadar tinggi dan metanol. Jadi kalau kita minum, itu yang pertama kita akan sesak napas, itu dari keterangan dokter. Setelah sesak napas, mual, kemudian meninggal," jelasnya.

Walau begitu, ia menegaskan jenis miras di Cicalengka hanya ada keterkaitan dengan jenis yang di Kabupaten maupun Kota Bandung. Sedangkan miras di Sukabumi jenisnya berbeda.

"Karena kemasannya sama, tapi yang di sukabumi tidak. Di Sukabumi itu dia beli miras sendiri ditambah tambah sendiri, meracik sendiri, minum sendiri, mabok sendiri, mati sendiri," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement