Kamis 12 Apr 2018 11:47 WIB

Keraton Surakarta Gelar Jumenengan Raja Ke-14

Peringatan naik tahta Pakubuwono XIII sebagai raja keraton Kasunanan Surakarta

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Prosesi Tinggalan Dalem Jumenengan Pakubuwono XIII ke-14 berlangsung di Pendopo Sasono Sewoko Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Kamis (12/4)
Foto: Andrian Saputra / Republika
Prosesi Tinggalan Dalem Jumenengan Pakubuwono XIII ke-14 berlangsung di Pendopo Sasono Sewoko Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Kamis (12/4)

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO --- Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tinggalan dalem jumenengan sinuhun Pakubuwono XIII pada Kamis (12/4). Tinggalan dalem jumenengan merupakan peringatan naik tahta Pakubuwono XIII sebagai raja keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ini menjadi tinggalan jumenengan yang ke-14 sejak Pakubuwono diangkat sebagai raja pada  Juni 2004. Tinggalan dalem jumenengan berlangsung di pendopo Sasono Sewoko Keraton Kasunanan Surakarta.

Sementara itu dari pantauan Republika, sejumlah tamu undangan telah berdatangan untuk mengikuti rangkaian tinggalan dalem jumenengan sejak pukul 10.00 WIB. Diantara pejabat yang hadir yakni Menkopolhukam Wiranto, Watimpres Subagyo HS, Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo.

Tinggalan dalem jumenengan juga dihadiri ibu kandung Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi. Tinggalan dalem jumenengan diawali dengan prosesi mios, yakni keluarnya Raja dan duduk disinggasana. Prosesi tersebut diikuti dengan tabuh gamelan dan tari para abdidalem keraton kasunanan Surakarta.

Diharapkan kesinambungan berlangsung kejayaan Keraton kasunanan Surakarta itu bisa menjadi seperti yang dulu, sumber budaya, sumber adat, sumber ilmu dan sumber kesenian. Diluar itu pastinya akan membuat daya tarik sebagai pariwisata. Kalau ditata dengan baik dan juga akur kompa, pemerintah mendukung sepenuh, tutur Watimpres Subagyo HS. 

Subagyo menambahkan sejak ditetapkan Kementerian Pendidikan sebagai Cagar Budaya pada 12 Juni 2017, Pemerintah pun berkomitmen untuk melestarikan keraton dan berbagai tradisi adat yang telah dilaksanakan sejak dulu.Hingga berita ini ditulis, prosesi tinggalan dalem jumenengan masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement