Rabu 11 Apr 2018 00:22 WIB

Jokowi Ajak Ulama Dinginkan Suasana Jelang Pilkada

Jokowi bertemu para ulama dari beberapa wilayah di Jawa Barat.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Antara/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut ulama sebelum melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut ulama sebelum melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah ulama dari Jawa Barat ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4) siang. Presiden Joko Widodo mengajak para ulama untuk ikut mendinginkan situasi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 

Jokowi pun meminta bantuan para ulama agar turut menjaga perdamaian di masyarakat. "Saya mengajak para ulama ikut mendinginkan situasi, menyejukkan situasi," kata Jokowi kepada para ulama.

Jokowi bertemu dengan ulama dari beberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta. Dalam pertemuan yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Kepala Negara menyampaikan dalam waktu dekat ini akan digelar 171 Pilkada secara serentak baik pilgub, pilbup maupun pemilihan wali kota.

Presiden yakin Indonesia akan menjadi negara yang semakin besar, kokoh dan kuat, jika ulama dan umara-nya selalu beriringan serta menjaga tali silaturahim. Presiden berharap ulama turut meluruskan hal-hal yang tidak benar karena banyaknya kabar bohong atau hoaks, fitnah dan ujaran kebencian yang beredar di masyarakat.

photo
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan ketika bertemu dengan ulama di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4). (ANTARA)

Dalam kesempatan ini, ulama juga menyampaikan dukungannya kepada Jokowi untuk kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2019. “Ulama sampaikan, kalau bapak nyalon kami siap dengan pesantren, dengan santri kami," ujar Kepala pengasuh ponpes Al Hamidiyah Depok KH Zainuddin Maksum Ali.

Menurut dia, program pemerintahan Jokowi selama ini sudah berpihak kepada pesantren. Salah satunya yakni penerapan Hari Santri serta program pemberdayaan perekonomian pesantren. 

"Ini kan nyata. Karena itu kami 100 persen dukung beliau andaikata mau nyalon," kata dia.

Menurut dia, dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku tidak berambisi untuk kembali menjadi presiden. Kendati demikian, dia menyatakan, Jokowi  menyampaikan kesiapannya apabila kembali mendapat dukungan untuk mencalonkan diri pada Pemilu 2019. 

"Andai ulama dukung saya, saya siap, tetapi saya tak ambisi jadi presiden. Sampai malam terakhir, saya masih banyak orang apalah saya. Tapi kalau nilai 5 tahun ini berhasil, saya siap," kata Zainuddin, mengutip pernyataan Jokowi. 

photo
Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap menyampaikan sambutan ketika bertemu dengan ulama di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4). (ANTARA)

Dalam kesempatan ini, Zainuddin menyatakan, Jokowi juga sempat meminta maaf kepada para ulama apabila programnya tak berjalan sesuai dengan keinginan para ulama. Dia menambahkan Jokowi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemimpin dan para ulama dalam memimpin pemerintahan.

"Beliau juga minta maaf ke ulama apabila programnya, visi misi selama ini mungkin ada kurang berkenaan dengan ulama. Mungkin kawasan Timur tidak cocok dengan Barat. Maka meminta saran ulama program ke depan bisa sinergi dengan semua komponen," ujar dia. 

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement