Selasa 10 Apr 2018 05:54 WIB

Pengamat: Prabowo Tunggu Pilkada 2018 untuk Deklarasi

Prabowo akan melihat apakah calon yang diusung Gerindra lebih banyak menang.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih menanti hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 untuk mendeklarasikan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres). Pilkada 2018 akan digelar pada Juni mendatang. 

"Pasti menunggu hasil Pilkada 2018, karena kalau berubah dan misal, yang menjadi wakil Gerindra lebih banyak yang menang pasti Prabowo akan maju," kata pendiri Lembaga Survey Kedai Kopi Hendri Satrio kepada Republika, Senin (9/4).

Hendri berpendapat Prabowo berhitung dengan cermat untuk berlaga pada Pilpres mendatang. Alasan pertama, dia menyatakan, Prabowo belum memiliki tiket. Persentase Gerindra tidak cukup untuk mengusung capres sendiri. 

Alasan kedua, dia sudah berpengalaman pada dua pemilihan sebelumnya. Apalagi, Prabowo menelan kekalahan pada dua kontestasi tersebut. 

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kala itu, duet Megawati-Prabowo kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.

Kemudian, pada Pemilu 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah dari Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. "Prabowo ini kan juga orang cerdas, dia kan pasti berpikir sudah dua kali maju, tetapi kalah terus kan, pasti dia berpikir," lanjut dia.

Sebelumnya, terjadi pertemuan antara Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan Prabowo Subianto. Pada wartawan, Luhut mengatakan Prabowo masih mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukan deklarasi sebagai kontestan pada Pemilihan Presiden 2019.

"Banyak yang menjadi pertimbangan internal beliau. Saya tidak perlu ceritakan di sini. Biar saja, kalaupun beliau maju sebagai calon presiden, saya kira itu bagus," kata Luhut di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (8/4).

Pernyataan bahwa ada banyak hal yang dipertimbangkan sebelum deklarasi capres oleh Prabowo juga diutarakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, akhir bulan lalu. Hashim mengatakan, Partai Gerindra masih mempertimbangkan sejumlah hal sebelum mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. 

Menurut Hashim, Partai Gerindra masih mempertimbangkan faktor kesehatan dan logistik sebelum memastikan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Kendati demikian, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan Prabowo Subianto telah telah siap dan bersedia maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Bahkan, menurutnya, Prabowo telah siap untuk bersaing kembali dengan Jokowi di Pilpres 2019.

Bahkan, Fadli mengatakan, Partai Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo sebagai capres pada Rakornas Partai Gerindra, Rabu (11/4) besok. "Deklarasi mungkin dari partai dari Gerindra kepada Pak Prabowo," ujar Fadli. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement