Senin 09 Apr 2018 19:18 WIB

Terminal Jamrud Selatan Didedikasikan untuk Tol Laut

Posisi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memegang peranan penting

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Sebuah alat berat mengangkut kontainer berisi semen murah untuk dikirim ke wilayah wilayah timur Indonesia di Terminal Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sebuah alat berat mengangkut kontainer berisi semen murah untuk dikirim ke wilayah wilayah timur Indonesia di Terminal Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelindo III mendedikasikan Terminal Jamrud Selatan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk optimalisasi Program Tol Laut yang dicanangkan pemerintah. Terminal Jamrud Selatan memiliki fasilitas dermaga sepanjang 400 meter dan kapasitas lapangan penumpukan hingga 5.000 TEUs atau seluas 1,2 hektar.

CEO Pelindo III Ari Askhara mengaku Terminal Jamrud Selatan didedikasikan untuk tol laut karena posisi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang memegang peranan penting dan menjadi gerbang logistik ke kawasan timur Indonesia. Maka, untuk Program Tol Laut pemerintah, Terminal Jamrud Selatan kini dilayani oleh semakin banyak agen pelayaran.

"Tidak hanya BUMN Pelni, tetapi juga swasta seperti Meratus, Temas, dan Mentari. Ini merupakan upaya Pelindo III sebagai BUMN yang hadir bagi masyarakat untuk mendukung penuh dalam mewujudkan program tol laut," Ari Askhara dalam siaran persnya, Senin (9/4).

Ari Askhara menjelaskan, ketersediaan peralatan di terminal tersebut juga ditingkatkan untuk mendorong produktivitas bongkar muat dan level of service yang diberikan oleh Pelindo III kepada para pengguna jasa. Pelindo III menyiagakan 5 unit harbour mobile crane, 2 reach stacker, dan 6 truck di Terminal Jamrud Selatan.

"Tujuannya agar waktu pemuatan barang semakin efisien dan barang lebih cepat diterima oleh masyarakat di bagian timur Nusantara," ujar Ari Askhara.

Commercial and Operational Director Pelindo III Mohammad Iqbal mengungkapkan betapa pentingnya peran Program Tol Laut. Yakni untuk menekan disparitas harga barang antara kawasan barat dan timur Indonesia.

"Kunci penurunan harga barang di level konsumen ialah performa logistik yang efisien, karena adanya konektivitas pengangkutan antara pasar, hinterland, pelabuhan, angkutan laut," kata Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement